Murianews, Kudus – Ada beragam catatan sejarah dan momen penting yang terjadi pada tanggal 28 Maret dari tahun ke tahun. Selain dari dalam negeri, ada banyak catatan sejarah yang terjadi di berbagai negara lainnya.
Salah satunya adalah Pangeran Diponegoro tertangkap dan diasingkan ke Manado tahun 1830.
Bendara Pangeran Harya Dipanegara (atau biasa dikenal dengan nama Pangeran Diponegoro, 11 November 1785-8 Januari 1855) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia, yang memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa selama periode tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah Hindia Belanda.
Baca juga: Catatan Sejarah dan Momen Penting Tanggal 27 Maret, Ini Daftarnya
Sejarah mencatat, Perang Diponegoro atau Perang Jawa dikenal sebagai perang yang menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia, yakni 8.000 korban serdadu Hindia Belanda, 7.000 pribumi, dan 200 ribu orang Jawa serta kerugian materi 25 juta Gulden.
Diponegoro lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785 dari ibu yang merupakan seorang selir (garwa ampeyan), bernama R.A. Mangkarawati, dari Pacitan dan ayahnya bernama Gusti Raden Mas Suraja, yang di kemudian hari naik takhta bergelar Hamengkubuwana III.
Pangeran Diponegoro sewaktu dilahirkan bernama Bendara Raden Mas Mustahar, kemudian diubah menjadi Bendara Raden Mas Antawirya. Nama Islamnya adalah Abdul Hamid. Setelah ayahnya naik takhta, Bendara Raden Mas Antawirya diwisuda sebagai pangeran dengan nama Bendara Pangeran Harya Dipanegara.
Ketika dewasa, Pangeran Diponegoro menolak keinginan sang ayah untuk menjadi raja. Ia sendiri beralasan bahwa posisi ibunya yang bukan sebagai istri permaisuri, membuat dirinya merasa tidak layak untuk menduduki jabatan tersebut.
Pangeran Diponegoro dikenal sebagai pribadi yang cerdas, banyak membaca, dan ahli di bidang hukum Islam-Jawa. Dia juga lebih tertarik pada masalah-masalah keagamaan ketimbang masalah pemerintahan keraton dan membaur dengan rakyat. Sang Pangeran juga lebih memilih tinggal di Tegalrejo, berdekatan dengan tempat tinggal eyang buyut putrinya, yakni Gusti Kangjeng Ratu Tegalrejo, permaisuri dari Sultan Hamengkubuwana I, daripada tinggal di keraton.
Pangeran Diponegoro mulai menaruh perhatian pada masalah keraton ketika dirinya ditunjuk menjadi salah satu anggota perwalian untuk mendampingi Sultan Hamengkubuwana V (1822) yang saat itu baru berusia 3 tahun. Karena baru berusia 3 tahun, pemerintahan keraton sehari-hari dikendalikan oleh Patih Danureja IV dan Residen Belanda. Pangeran Diponegoro tidak menyetujui cara perwalian seperti itu, sehingga dia melakukan protes.
Berikut daftar sejarah lainnya tanggal 28 Maret, seperti dilansir dari Wikipedia:
1802
Heinrich Wilhelm Matthäus Olbers menemukan 2 Pallas, asteroid kedua yang diketahui manusia.
1830
Pangeran Diponegoro tertangkap dan diasingkan ke Manado.
1842
Konser pertama Vienna Philharmonic Orchestra, dipimpin oleh Otto Nicolai.
1981
Pesawat DC-9 Woyla Garuda Indonesia Penerbangan 206 ke Bangkok dibajak oleh kelompok ekstremis Islam Komando Jihad dan 57 penumpang disandera.
1986
Hari lahirnya Lady Gaga, penyanyi, pencipta lagu, produser rekaman Amerika Serikat.
2005
Gempa bumi berkekuatan 8,7 SR mengguncang pulau Sumatra dan sekitarnya.
2006
Tim dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya melaksanakan operasi transplantasi wajah yang pertama di Indonesia atas pasien bernama Siti Nur Jazilah (22).
2009
Pelaksanaan Earth Hour III.
2013
Wahana antariksa Soyuz TMA-08M membawa tiga astronaut ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional melalui rute baru yang memotong waktu tempuh menjadi enam jam.
2014
Permainan Cut the Rope 2 untuk perangkat Android dan Piano Tiles dirilis.