Jumat, 29 Maret 2024

Ketika Megawati Sindir SBY soal Chaos Politik

Ali Muntoha
Sabtu, 3 Juni 2023 13:29:52
Megawati saat tertawa dalam Rakernas PDIP (Tangkapan Layar)
Murianews, Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengeluarkan sindiran kepada Ketua Majelis Tingg Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sindiran ini terkait, pernyataan SBY yang menengarai akan akan chaos politik jika sistem pemilu diganti dengan proporsional tertutup. Pernyataan SBY itu dilontarkan melalui cuitan di Twitter. SBY berpendapat bahwa perubahan sistem yang dilakukan ketika proses pemilu sudah berjalan akan memunculkan kekacauan dalam dunia politik di Indonesia. ”Apakah ada kegentingan dan kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti ketika proses pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS baru saja diserahkan kepada KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan ‘chaos’ politik.” Tulis SBY dalam akun Twitter resminya, Senin (29/5/2023). Megawati pun ikut bersuara mengenai hal ini. Megawati balik menyindir SBY. ”Kan ada komentar-komentar yang menurut saya aneh, yaitu (Pemilu proporsional tertutup) sepertinya akan jadi chaos. Lalu, saya berpikir mereka sendiri yang mengatakan begitu,” katanya, Jumat (2/6/2023) dikutip dari Solopos.com. Di sisi lain, Presiden ke-5 itu mengatakan Indonesia telah beberapa kali melewati Pemilu. Baca: SBY Kritik Rencana Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Megawati menyebut jika pihaknya berpesan kepada kader untuk tidak melihat Pemilu sebagai barang baru. Oleh karena itu, dia berpesan agar tidak ada pihak yang memandang kontestasi politik sebagai barang baru. ”Kalau ada yang sampai mengatakan [chaos] seperti itu, bagi saya big question,” tuturnya. Sebelumnya SBY bersuara atas klaim Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana yang emnyebut jika Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengembalikan sistem pemilu dari proporsional terbuka, menjadi proporsional tertutup. Atau mencobolo gambar partai. Baca: Denny Indrayana Bantah Bocorkan Rahasia Negara soal Sistem Pemilu Menurut SBY, keputusan tersebut berpotensi mengacaukan situasi politik. Ia mengatakan, sistem pemilu proporsional tertutup membuat pemilih hanya memilih logo partai, bukan nama-nama bakal calon legislatif seperti yang berlaku saat ini. SBY juga mempertanyakan apakah sistem proporsional terbuka yang saat ini berlaku bertentangan dengan konstitusi. Menurut SBY, jika MK tidak memiliki alasan yang kuat terkait perubahan sistem pemilu yang sedang berjalan, maka akan sulit bagi publik untuk menerimanya. Ia juga menyatakan bahwa mayoritas partai politik akan menolak perubahan sistem tersebut. ”Saya yakin, dalam menyusun DCS, partai politik dan calon legislatif berasumsi sistem pemilu tidak diubah, tetap menggunakan sistem terbuka. Jika di tengah jalan diubah oleh MK, ini menjadi persoalan serius. KPU dan partai politik harus siap mengelola krisis ini,” tegasnya.

Baca Juga

Komentar