Jumat, 29 Maret 2024

Harga Telur di Jepara Pecahkan Rekor

Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 25 Mei 2023 13:15:10
Para pekerja mengambil telur di kandang tempat beternak ayam petelur di Jepara. (Murianews/Faqih Mansyur Hidayat)
Murianews, Jepara – Harga telur ayam di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menyentuh harga tertinggi dan memecahkan rekor. Berdasarkan data Bagian Perekonomian Setda Jepara, per Kamis (25/5/2023), harga telur ayam ras di pasar mencapai Rp31 ribu/kg. Harga itu padahal sudah turun Rp2 ribu dari harga sebelumnya. Namun sejauh ini, harga yang terbentuk masih sangat tinggi dan memecahkan rekor. Sunarto (47), salah satu peternak ayam petelur di RT 3/RW 1 Desa Mambak, Kecamatan Pakisaji menyebutkan, per hari ini harga telur dari kandangnya seharga Rp28.300/kg. Selama dua pekan terakhir, dia menjual di harga Rp28.500/kg. “Biasanya standar di angka Rp24 ribu-25 ribu ribu per kilogram. Ini harga tertinggi sepanjang saya menjadi peternak,” sebut Sunarto saat ditemui Murianews. Sunarto mengaku sebenarnya ingin harga telur stabil. Sebab, dengan kenaikan yang sudah berlangsung tersebut, pihaknya harus lebih sering menghitung-hitung spekulasi harga setiap hari. Fenomena kenaikan harga telur tersebut rupanya membuat para tengkulak lebih berhati-hati dalam membeli dari peternak. Misalnya saja, tengkulak yang biasanya membeli 50 kilogram, kini hanya membeli 30 kilogram. Pasalnya, mereka khawatir dengan fluktuasi harga yang bisa saja anjlok sewaktu-waktu. Sehingga mereka memperhitungkan kerugian jika terjadi penurunan harga. BACA JUGA: Harga Telur dan Daging Ayam di Jepara Terus Melejit, Ibu-ibu pusing Dengan beternak tiga ribu ayam, dalam sehari Sunarto bisa menjual 150 kilogram telur. Akhir-akhir ini, tengkulaknya membeli lebih sedikit. “Tapi beruntung setiap hari selalu habis. Sebenarnya saya lebih suka harga yang standar atau stabil,” ujar Sunarto. Sunarto berharap harga telur ayam kembali normal. Sebab, dengan ketidakpastian harga itu, tak jarang para tengkulak protes kepada dirinya. “Tengkulak banyak yang komplain. Seakan-akan kita yang bikin harga. Padahal kita hanya makmum (mengikuti pasar, red) sama distributor besar-besar,” pungkas Sunarto. https://youtu.be/M0pKHBlF7A8 Editor: Budi Santoso

Baca Juga

Komentar