Jumat, 29 Maret 2024

Luhut Dekati Perusahaan Fiberglass Tiongkok Agar Mau Bangun Pabrik di Indonesia

Ali Muntoha
Rabu, 24 Mei 2023 08:22:16
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi perusahaan fiberglass di Tong Xiang, Tiongkok. (Facebook Luhut Binsar Pandjaitan)
Murianews, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendekati perusahaan di Tiongkok agar mau segera membangun pabrik serat kaca atau fiberglass di Indonesia. Bahkan Luhut langsung datang ke Tiongkok untuk meminta perusahan bernama Jushi di Tong Xiang, Tiongkok. Momen kunjungan Luhut ke produsen fiberglass multinasional itu pun dibagikannya di akun media sosial. ”Saya yakin dan percaya bahwa hilirisasi industri adalah faktor penting yang sangat berpengaruh pada resiliensi dan pertumbuhan ekonomi indonesia saat ini. Hal tersebut pula yang melatarbelakangi kunjungan saya hari ini ke Jushi, salah satu perusahaan multinasional Tiongkok,” tulis Luhut di akun Facebook resminya, Selasa (23/5/2023). Baca: Kendaraan Listrik Dikritik Anies, Luhut Beri Jawaban Menohok Luhut menyebut Jushi adalah salah satu produsen serat kaca terbesar di dunia. Perusahaan ini memproduksi fiberglass yang digunakan dalam berbagai produk industri termasuk komposit, insulasi, dan bahan konstruksi. ”Serat kaca juga termasuk bahan yang kuat dan ringan dengan sifat isolasi dan tahan api. Menjadikannya sebagai bahan dasar hi-tech populer dalam berbagai aplikasi di dunia untuk industri berat, rumah tangga hingga olahraga,” ujarnya. Dikatakan jika Jushi telah mengembangkan jaringan penjualan dan pelayanan global yang mencakup lebih dari 100 negara dan wilayah. Produsen fiberglass ini juga telah mendirikan basis produksi di antarnya di Amerika Serikat dan Mesir. Baca: Analisis Indef:  80,77 Persen Masyarakat Tidak Setuju Kebijakan Subsidi Kendaraan Listrik Luhut kemudian melakukan pendekatan ke perusahaan fiberglass itu agar mau berinvestasi mendirikan pabrik di Indonesia. Apalagi Jushi telah melakukan survei dan penelitian di Indonesia. ”Tingginya permintaan pasar global akan fiberglass, akhirnya mendorong saya untuk meminta mereka segera membuka pabriknya di Indonesia. Terlebih, Indonesia punya kekayaan pasir silika yang menjadi bahan baku dasar dari Industri ini. Setidaknya, kunjungan mereka setahun yang lalu untuk melakukan survei dan penelitian pembangunan dapat segera diwujudkan,” terangnya. Dengan adanya pabrik serat kaca di Indonesia, pasir silika dari Indonesia tak akan hanya diekspor dalam bentuk mentah saja. ”Tetapi akan menghadirkan puluhan ribu industri turunan yang akan memberikan peningkatan nilai tambah pada komoditas yang diolah, sehingga semangat hilirisasi industri untuk menambah pendapatan negara bisa berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga

Komentar