Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Mantan Wakil Gubernur Jateng Wafat, Dimakamkan di Pati 

Mantan Wakil Gubernur Jateng Wafat Dimakamkan di Pati
Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Ahmad (kanan) saat dikunjungi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok Pemprov Jateng)

Murianews, Pati – Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng) era Gubernur Mardiyanto sekaligus Mustasyar PWNU Jawa Tengah KH Ahmad wafat, Selasa (23/5/2023) pagi. Almarhum bakal dimakamkan di Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Menurut keponakan almarhum, Aminnudin, KH Ahmad meninggal di kediamannya di Semarang. Ia meninggal pada usia 88 tahun. Sebelumnya, Kiai Ahmad beberapa kali menjalani perawatan di RS Sultan Agung Semarang. Lantaran sempat mengalami pembengkakan di bagian jantung.

”Sudah sekitar tiga kali opname. Yang terakhir Sabtu (13/5/2023) sampai Sabtu (20/5/2023) opname di RS Sultan Agung. Terus pulang dan dikabarkan meninggal pada hari ini sekitar pukul 08.10 WIB,” ujar dia.

Baca: Gus Yasin Mundur dari Wagub Jateng, Begini Respon Ganjar

Aminnudin mengatakan pembengkakan jantung yang dialami KH Ahmad baru diketahui bulan Ramadan lalu. Sebelumnya, selama cek up kesehatan almarhum normal semua.

”Saat cek kesehatan semuanya normal. Tapi (saat ramadan) ternyata ada sedikit pembengkakan di jantung,” kata dia.

Suasana rumah duka KH Ahmad di Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Pati. (Murianews/Umar Hanafi)

Ia menambahkan, jenazah KH Ahmad bakal diberangkatkan dari Semarang ke Cluwak pada pukul 13.30 WIB. Diprediksi, almarhum dikebumikan pada Selasa sore.

KH Ahmad rencananya dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga yang terletak di belakang kediaman almarhum, Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.

”Dimakamkan di kampung halaman beliau. Di sini (Desa Cluwak). Keinginan beliau kalau meninggal kembali ke sini,” pungkas dia.

Baca: Wagub Jateng Pilih Kamis Pahing untuk Daftar DPD ke KPU, Ternyata…

Keluarga dan beberapa pelayanan telihat sudah mempersiapkan pemakaman. Saat ini, mereka menunggu kedatangan jenazah.

Diketahui, kegigihan Kiai Ahmad dalam berjuang di NU sejak usia muda hingga menyentuh titik senja sangat layak diteladani. Usai meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Gadjah Mada (UGM) Kiai Ahmad diangkat menjadi dosen di Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas.

Di sela menekuni profesi sebagai akademisi, sebagaimana catatan yang ada di PWNU Jateng, Kiai Achmad saat itu dipercaya menjadi komandan Banser di Banyumas. Ia juga sempat menjadi dosen di FE Undip Semarang.

Pada Konferwil NU di Solo (1989) mengamanatinya menjadi salah seorang Wakil Ketua PWNU Jateng. Kemudian, menjadi Ketua PWNU Jateng dalam konferwil NU di Semarang (1994) dan Grobogan (1998). Jabatan Wakil Gubernur Jateng disandangnya pada awal reformasi.

 

Editor: Supriyadi

Ruangan komen telah ditutup.