Kamis, 28 Maret 2024

Tenzing-Hillary Airport, Bandara Ekstrem di Nepal

Budi Santoso
Selasa, 16 Mei 2023 16:05:04
Bandara Tenzing-Hillary di Nepal, ekstrem. (facebook.com/search/top)
Murianews, Kudus – Sejak namanya masyur di seluruh dunia, Edmund Hillary-Tenzing Norgay, duo pendaki pertama penakluk puncak Everest mendapatkan penghormatan. Namanya dijadikan nama bandara di Nepal. Namun seperti kisah petualangan keduanya, Bandara di Nepal yang diberi nama Tenzing-Hillary ini juga menyugguhkan sisi ekstreem. Bandara ini dikenal sebagai bandara paling berbahaya di dunia. Tenzing-Hillary Airport atau biasa disebut bandara Lukla, adalah landasan pesawat terbang di Khumbu Pasanglhamu, Nepal. Berada di Nepal membuat bandara ini menjadi yang tertinggi di dunia. Berada di daratan yang sangat tinggi, membuat badara Tenzing-Hillary menjadi salah satu yang sulit didarati pesawat. Pilot-pilot yang menurunkan pesawatnya di sini harus memiliki kecakapan dalam menerbangkan pesawat. Namun di kalangan para pendaki gunung Everest, bandara ini akan menjadi petualangan awal mereka saat akan mendaki. Para pendaki gunung Everest, pastinya akan melewati bandara ini. Sebab bandara Tenzing-Hillary adalah satu-satunya akses paling mudah untuk mencapai Himalaya dan Everestnya. Di sekitarnya juga terdapat beberapa bangunan seperti rumah dan hotel yang tersebar. Bandara tersebut berada di ketinggian 2.860 MDPL, atau kalau di Indonesia tingginya hampir sejajar dengan puncak Gunung Merapi di Jawa Tengah. Gunung Merapi sendiri memiliki ketinggian sekitar 2.900-an MDPL. Perubahan cuaca yang cepat biasa terjadi di Tenzing-Hillary. Ini tentu menjadi resiko yang harus dihadapi para pilot penerbangan. Saat akan lepas landas atau mendarat, ketrampilan dan kecekatan para pilot akan menentukan. Belum lagi, mereka harus melewati celah-celah gunung yang tinggi. Kendati memilili tingkat resiko dan ekstreem, bandara Tenzing-Hillary bisa disebut ramai. Banyak wisatawan yang tiba di bandara ini setiap tahunnya untuk mendaki gunung atau sekedar menginap di Nepal yang dingin. Dari Katmandu, ibukota Nepal, para wisatawan yang datang memerlukan waktu sekitar 40 menit. Tentu saja dengan pesawat, karena aksesnya yang cukup sulit dijangkau. BACA JUGA: Mengenang Kerberhasilan Pendakian Everest Pertama "Iklim dan geografi di wilayah Lukla, merupakan faktor yang menambah kesulitan dalam pendaratan dan lepas landas dari bandara," tulis Samir Magar dalam jurnal internasional yang diterbitkan Tongji University, Tiongkok. Cuaca yang cepat berubah, Bandara Tenzing-Hillary hanya akan dibuka pada pagi sampai menjelang siang. Di periode itu cuaca masih agak mendukung penerbangan. Menjelang siang, Tenzing-Hillary biasanya langsung ditutup karena cuaca tak memungkinkan. Karena angin kencang Barat daya yang kuat bisa menimbulkan crosswind (angin silang) dan tailwind (angin dari belakang) yang berisoko bagi penerbangan. Selain itu, Bandara Tenzing-Hillary hanya memiliki landasan pacu yang pendek. Panjang landasanya hanya 487 meter, dengan kemiringan bidang 12 derajat. Kondisi ini menambah ekstrem bandara ini. Karena ekstremnya, tak heran jika ada banyak kecelakaan penerbangan terjadi di bandar ini. Pada 14 April 2019 sebuah pesawat Twin Otter menabrak Helikopter yang tengah terparkir.

Baca Juga

Komentar