Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Polemik Tenis Meja SEA Games 2023, Oegroseno Jengkel

Oegroseno
Ketua Umum PP PTMSI Komjen Pol (Purn) Oegroseno menyambangi GOR Sukun Sport Center, Sabtu (30/1/2021). (MURIANEWS/Vega Ma’arijil Ula)

Murianews, Jakarta – Dualisme kepengurusan PTMSI, menimbulkan polemik di tim tenis meja SEA Games 2023. Ketua PP PTMSI, Oegroseno merasa jengkel atas apa yang terjadi.

Sejak lama dunia tenis meja Indonesia diliputi dualism kepengurusan PTMSI. Selain ada PP PTMSI juga ada PB PTMSI, dengan kepengurusan yang berbeda. Hal ini selalu menimbulkan persoalan di setiap even internasional.

Untuk SEA Games 2023 ini, menurut Oegroseno, sebenarnya Menpora RI, Dito Ariotedjo sudah melakukan pembicaraan dari kedua kubu. Hasilnya tenis meja tetap diberangkatkan ke Kamboja untuk mengikuti SEA Games 2023.

Sedangkan komposisi atlet yang dikirim dibagi rata dari kedua kubu. PP PTMSI mengirim dua atlet dan PB PTMSI juga mengirim dua atletnya.

Mantan Wakapolri itu menilai keputusan itu sudah tepat. Menpora RI dalam hal ini mengambil kebijakan jalan tengah sebagai solusi terbaik meredam polemik yang terjadi.

Dua atlet tenis meja PP PTMSI yang diakomodir adalah Hafidh Nuur Annafi dan Siti Aminah. Sementara dua atlet dari PB PTMSI adalah Rafanael Nikola Niman dan Novida Wida Rahman.

Namun pada perkembangannya, diketahui PB PTMSI dan KONI malah mengirimkan surat ke Kemenpora RI, untuk merubah komposisi pemain yang sudah disepakati. Selanjutnya Kemenpora RI mengirimkan surat ke Panpel SEA Games Kamboja (CAMSOC).

Situasi ini kemudian menimbulkan problem di CAMSOC sendiri. Mereka dibingungkan dengan ketidakpastian daftar pemain tim tenis meja Indonesia di SEA Games 2023.

“Jadi KONI Pusat dan PB PTMSI melempar bola panas ke Pak Menpora RI dan NOC Indonesia hanya untuk memenuhi keinginan mereka,” kata Oegroseno dalam rilisnya, Minggu (7/5/23).

Menurut Oegroseno, dilihat dari susunan pemain yang telah disetujui oleh Kemenpora RI dan NOC Indonesia, tim tenis meja Indonesia telah memenuhi keterwakilan dari dua organisasi PP PTMSI dan PB PTMSI.

BACA JUGA: Dua Pemain PTM Sukun ke SEA Games 2023

“Kenapa bukan atlet nomor satu tenis meja yang dikirim, karena salah satunya faktor umur dan dua atlet perwakilan PP PTMSI dan PB PTMSI telah memenuhi syarat, baik dari pengalaman internasional dan usia. Atlet usia muda masa depannya masih panjang untuk prestasi,” cetus Oegroseno.

Kemenpora RI diketahui menyurati NOC Indonesia, tentang adanya perubahan komposisi atlet tenis meja Indonesia yang dikirim ke SEA Games 2023 Kamboja. Hal ini membuat kubu Oegroseno jengkel.

Dalam surat Kemenpora RI ke NOC Indonesia, ada delapan atlet tenis meja yang direkomendasikan untuk ikut SEA Games 2023. Mereka adalah Rafanael Nikola Niman (18 tahun), Hafidh Nuur Annafi (19 tahun), Novida Wida Rahman (17 tahun), Siti Aminah (19 tahun), M Luki Purkani (24 tahun), M. Bima Abdi Negara (26 tahun), Stella Friska Palit (30 tahun), dan Rina Sintya (24 tahun).

Ruangan komen telah ditutup.