Metro Jateng Gus Yasin Ajak Santri Muda Kreatif Menulis, Ini Alasannya

Murianews, Semarang – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin mengajak para santri lebih kreatif memproduksi tulisan. Ia menilai, tulisan yang menarik bisa menjadi salah satu cara agar syiar Islam lebih luas tersebar dan bisa mudah dipahami.
Pernyataan tersebut disampaikan Wagub saat menghadiri acara Gerakan Santri Menulis di Universitas Semarang, Jumat (31/03/2023).
Gus Yasin mengatakan budaya menulis di lingkungan pesantren, sangat bagus. Namun, kurang bisa diterima masyarakat karena lebih banyak menggunakan bahasa arab dan istilah-istilah pesantren yang tidak familiar.
”Saya yakin bahwa ilmu atau literasi Islam kan selaras dengan zaman. Akan tetapi, memang perlu dimodifikasi. Modifikasi itu artinya penyajiannya, bukan hukumnya. Bagaimana bisa dianggap renyah, bisa dianggap enak, mudah dipahami oleh masyarakat,” jelasnya.
Gus Yasin menyambut positif Gerakan Santri Menulis. Beberapa pondok pesantren yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut adalah Pondok Pesantren Nurul Hidayah, Al Madinah dan Al Itqon.
Menurutnya, terdapat dua manfaat yang bisa diambil dari kegiatan santri menulis. Bagi diri sendiri, santri yang terbiasa menulis, pasti ilmu pengetahuannya akan berkembang.
”Yang kedua, ketika belajar menulis, dia pasti akan memiliki kepandaian, kepiawaian dalam hal menulis. Dan ini, banyak ulama, banyak tokoh yang hanya bisa menyampaikan (karena) tidak memiliki waktu untuk menulis,” ungkapnya.
Gus Yasin pun meminta agar para santri yang sudah mahir nantinya kreatif menulis, dalam merespon persoalan-persoalan umat, dengan gaya tulisan yang menyesuaikan zaman. Agar hasil pemikiran santri muda dari Jateng dapat lebih mudah dicerna dan dipahami masyarakat.
Ruangan komen telah ditutup.