Jumat, 29 Maret 2024

Jika Tolak Israel di Piala Dunia U-20, Indonesia Langgar Perjanjian

Budi Santoso
Rabu, 29 Maret 2023 13:15:31
Menpora RI Muhadjir Effendy (facebook.com/photo/?fbid)
Murianews, Jakarta – Plt Menpora RI, Muhadjir Effendy menyebut Indonesia berpotensi melanggar pernjanjian terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Hal itu terjadi jika Indonesia menolak Israel di even itu. Muhadjir Effendy kemudian juga menyatakan, pelanggaran perjanjian yang sudah dibuat tentu saja akan menimbulkan konsekuesni besar. Hal ini dikatakannya saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (28/3/2023) malam WIB. Status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, bukan merupakan penunjukan dari FIFA. Semuanya terjadi karena Indonesia sendiri yang mengikuti proses bidding atau pencalonan. Pada Agustus 2019, Indonesia mengajukan bidding tuan rumah untuk Piala Dunia 2021. Namun karena pandemic, pelaksanaannya kemudian digeser pada 2023 tahun ini. Indonesia yang menang bidding kemudian menunjuk enam daerah yang akan menjadi tempat penyelenggara. Masing-masing Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya dan Bali. Atas penunjukan itu, kemudian juga ada penandatanganan komitmen yang dilakukan pemerintah provisi dan pimpinan daerah dimana pertandongan akan digelar. Sehingga sudah ada perjanjiannya. "Oleh karana itu kalau ketika pemerintah provinsi yang sebelumnya sudah memberikan government guarantee kemudian melakukan penolakan itu memang konsekuensinya cukup berat dalam konteks ini," jelas Muhadjir Efendi. BACA JUGA: Erick Thohir Berangkat ke Markas FIFA Dinihari ini "Jadi tidak hanya sekadar membatalkan garansi tapi menolak itu tentu saja beda. Kalau hanya membatalkan mungkin masih bisa dimaklumi tapi kalau sudah menolak tentu saja ada suatu yang sangat harus kita pertimbangkan betul, begitu," tambahnya lagi. Dari yang sudah berlangsung, sudah enam kepala daerah menandatangani kesepakatan untuk menggelar Piala Dunia U-20 2023. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Bali, Gubernur Sumatera Selatan, Wali Kota Surakarta, dan Wali Kota Surabaya. Itu terjadi sejak Maret 2021 hingga Februari 2022 lalu. Namun berselang setahun setelah menandatangani perjanjian, Gubernur Bali I Wayan Koster malah menyuarakan sikap penolakan terhadap Israel di Piala Dunia U-20 2023. Padahal Israel lolos setelah menjadi runner-up Piala Eropa U-20 2022. Terakhir FIFA menyatakan, Drawing Piala Dunia U-20 2023 yang rencananya digelar di Bali , pada 31 Maret 2023, lusa, dibatalkan. Situasi ini kemudian mematik berbagai spekulasi tentang status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga

Komentar