Jumat, 29 Maret 2024

Bayinya Meninggal Usai Dapat Imunisasi dari Bidan, Pasutri Ini Lapor Polisi

Cholis Anwar
Selasa, 28 Maret 2023 12:49:16
Sepasang Pasutri melaporkan kasus kematian anaknya ke Polres Trenggalek (detik.com)
Murianews, Trenggalek – Sepasang suami istri (Pasutri) Mukono (46) dan Adelia (17) yang merupakan warga Desa Gembleb, kecamatan Pogalan, kebupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim) melaporkan kasus kematian anaknya ke Polres setempat. Diduga, anaknya meninggal setelah mendapatkan imunisasi dati bidan. Karena itu, pasutri tersebut tidak terima atas kematian anaknya, yakni Muhammad Arif Okta Ramadan yang berusia 5 bulan. ”Kami ingin diteruskan ke jalur hukum jika tidak ada respons dari bidan, puskemas maupun rumah sakit,” kata Mukono mengutip Detik.com, Selasa (28/3/2023). Baca: Kudus Pasang Target Imunisasi Dasar Lengkap di Atas 95 Persen Mukono mengatakan, kasus kematian anaknya itu bermula dari pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) oleh bidan desa pada Selasa (21/3/2023) lalu. Setelah menerima imunisasi, kondisi anaknya mulai mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang. ”Kejadiannya setelah disuntik TT panas sampai kelewat batas ,sangat panas, kejang-kejang dan jerit-jerit,” terangnya. Padahal, lanjut Mukono, sebelum imunisasi itu dilakukan anaknya dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan adanya gejala penyakit. Namun, setelah mengetahui jika anaknya mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang itu, Mukono beserta istrinya pun membawa anaknya ke bidan desa. ”Di bawa ke bidan, di situ katanya sudah biasa, diimunisasi ya kayak gitu risikonya, dikasih obat dan saya bawa pulang,” jelas Mukono. Namun setelah mendapatkan obat, demam anaknya tetap tidak kunjung mereda, bahkan kondisinya semakin tidak terkendali. Keesokan harinya Mukono membawa anaknya kembali ke bidan desa. Baca: Imunisasi Pencegah Kanker Serviks Bagi Anak di Kudus Belum Tuntas ”Pagi dibawa ke bidan, kemudian dirujuk ke Puskemas Pogalan, diinfus dikasih obat. Keadaan anakku saat itu sudah kritis. Puskemas Pogalan menganjurkan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya. Saat menjalani perawatan di rumah sakit mendapatkan penanganan intensif. Saat itu kondisi anaknya semakin mengkhawatirkan hingga mengalami koma. ”Setelah dirawat 1,5 hari anak saya meninggal dunia,” kata Mukono. Merasa ada kejanggalan atas kematian anaknya tersebut akhirnya Mukono dan keluarga memberanikan diri untuk mengadukan kasus tersebut ke Polres Trenggalek.

Baca Juga

Komentar