Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

PKK Kudus Kampanyekan Gerakan Wajib Membaca 30 Menit Sedari Dini

Mawar Hartopo saat bersama anak-anak dalam gerakan membaca 30 menit beberapa waktu lalu. (Murianews/Istimewa)

Murianews, Kudus – Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membuat gerakan wajib membaca 30 menit tiap harinya di Kota Kretek. Ini dilakukan untuk membangun budaya literasi sedari dini di Kudus.

Oleh karena itu, semua elemen baik dari lembaga formal maupun nonformal diminta bisa ikut menyukseskan gerakan ini sedari dini. Sehingga budaya literasi ini bisa dibangun dengan kuat.

Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo mengungkapkan, saat ini, pembangunan pondasi budaya literasi tidak hanya tanggung jawab sekolah, namun juga keluarga.

Oleh karena itu, para orang tua diajak turut serta menumbuhkan kebiasaan membaca kepada anak sedari dini.

”Bisa melalui membacakan dongeng sebelum tidur, atau cara-cara lain. Literasi harus digalakkan kembali, apalagi di dalam gempuran teknologi saat ini. Karena kecerdasan anak diawali dengan membaca,” ujar Mawar, Sabtu (25/3/2023).

Baca: Alun-Alun Kudus Disemprot Ribuan Liter Air untuk Hilangkan Bau Cumi Busuk

Gerakan membaca yang diawali dari keluarga juga dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Kegiatan membaca di keluarga akan meningkatkan kosa kata dan keterampilan komunikasi, serta melatih berpikir logis, imajinasi, dan kreativitas anak.

”Orang tua bisa menjadi teladan dengan membaca cerita untuk anak dan memperkenalkan buku yang menarik bagi anak. Ini akan melatih kosakata dan keterampilan anak nantinya,” ungkapnya.

Baca: Ramadan, Napi Rutan Kudus Bisa Khatam Empat Kali Tadarus Alquran

Bupati Kudus HM Hartopo mengungkapkan, di Kabupaten Kudus memang perlu kembali digalakkan minat bacanya. Apalagi saat ini, banyak orang beralih ke sosial media dan enggan untuk membaca buku bacaan.

”Mari tingkatkan kembali literasi kita terhadap bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan,” tandasnya.

 

Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.