Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Warga Pati Jadi Tersangka usai Lawan Pelaku Pembacokan Pakai Sandal, Ini Kata Polisi

Warga Pati Jadi Tersangka usai Lawan Pelaku Pembacokan Pakai Sandal Ini Kata Polisi | MURIANEWS
Ilustrasi (Murianews)

Murianews, Pati – Satu keluarga di Kecamatan Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah, menjadi tersangka usai melawan pelaku pembacokan dengan sandal jepit. Kapolsek Dukuhseti, AKP Sukarno pun angkat suara.

Ia mengatakan, kasus itu melibatkan antara keluarga KN serta seorang tetangganya. Peristiwa itu terjadi 15 November 2022 lalu. Waktu itu, tetangganya membacok A, suami KN.

’’Kalau untuk pihak yang satu (tetangganya) saya lupa inisialnya,’’ ujar AKP Sukarno kepada Murianews, Kamis (23/3/2023).

Baca: Lawan Pembacokan Pakai Sendal Jepit, Warga Pati Malah Dipolisikan

Menurutnya, sebelum adanya pembacokan, KN, suami dan anaknya mengeroyok tetangganya tersebut. Ini membuat sang tetangga jengkel dan mengambil parang di motornya.

’’Awalnya, KN memukul (pelaku pembacokan dengan) sandal. Terus suaminya memukul dengan batu. Terus (pelaku pembacokan) mengambil bendo untuk membacok,’’ kata AKP Sukarno.

Mereka kemudian saling melapor. Pelaku melaporkan KN dan keluarganya dengan tuduhan pengeroyokan. Sedangkan KN melaporkan pelaku pembacokan dengan tuduhan penganiayaan.

’’Saat ini kedua belah pihak sudah ditetapkan menjadi tersangka. Tapi tidak ditahan karena mereka kooperatif. Saat ini sudah dilimpahkan ke Polresta. Itu satu desa sendiri. Kalau permasalahan saya kurang tahu karena belum menjabat di sana,’’ ungkap dia.

Baca: Pelaku Pembacokan di Sukolilo Pati Akhirnya Ditangkap

KN dan keluarganya dijerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Sedangkan pelaku pembacokan dijerat dengan pasal 351 dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

’’Untuk yang membacok pasalnya 351 KUHP. Karena dia sendirian. Tidak keroyokan,’’ tandas dia.

Ia pun menampik kabar, KN didatangi segerombolan preman dengan membawa pedang. ’’Itu tetangganya sendiri. Tidak ada lima orang dan menggunakan pedang,’’ pungkas dia.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Ruangan komen telah ditutup.