Jumat, 29 Maret 2024

Ini Panduan Puasa Ramadan buat Ibu Menyusui biar Ibadah Lancar dan Bayinya Sehat

Dani Agus
Selasa, 21 Maret 2023 18:55:42
Foto: ilustrasi (Kate dari Pixabay)
Murianews, Kudus – Saat Ramadan, banyak ibu menyusui yang menunaikan ibadah puasa. Seorang ibu menyusui memang dibolehkan untuk tetap berpuasa di bulan Ramadan. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui ketika akan puasa di bulan Ramadan. Paling utama adalah memperhatikan kondisi kesehatan diri sendiri dan bayinya. Sebelum puasa, ada baiknya perlu berkonsultasi dengan dokter. Jika dokter menyatakan tidak ada masalah, maka ibu menyusui akan merasa lebih tenang menjalani ibadahnya. Baca juga: Mudah Mengantuk saat Menjalani Puasa Ramadan, Ini Cara Mengatasinya Selain itu, ada beberapa panduan yang penting diketahui oleh ibu menyusui yang akan puasa di bulan Ramadan. Hal ini bertujuan supaya ibu menyusui bisa lancar menjalankan ibadah puasa dan bayinya tetap sehat. Melansir dari Halodoc, Selasa (21/3/2023), bayi yang berusia di bawah enam bulan dan disusui secara eksklusif memiliki kebutuhan yang berbeda dengan bayi berusia satu tahun yang sudah mendapatkan asupan makanan lain dan hanya menyusu pada malam hari. Namun, jika dilakukan dengan mengikuti panduan yang benar, hal ini sebenarnya tidak akan menghalangi niat ibu puasa saat masih menyusui. Jika ibu tetap memutuskan untuk berpuasa, seharusnya hal ini tidak akan mengganggu kesehatan bayi. Sebab, tubuh ibu akan terus memproduksi ASI dengan cara biasa atau normal. Menunggu jam-jam antara senja dan subuh untuk makan dapat mengurangi asupan kalori ibu, akan tetapi hal ini seharusnya tidak membuat perbedaan dalam jumlah susu yang diproduksi. Setelah tubuh membakar energi dari makanan terakhir dikonsumsi, biasanya tubuh akan menyesuaikan dalam menggunakan energi. Tubuh membakar kalori dari simpanan gula darah terlebih dahulu, baru setelah itu mengubah simpanan lemak menjadi gula darah. Proses ini akan terjadi sampai ibu mengonsumsi makanan selanjutnya. Memang tidak bisa dimungkiri, puasa terkadang dapat membuat perubahan kecil pada isi ASI. Jumlah kandungan beberapa vitamin dan zat gizi mikro dalam ASI juga dapat berubah. Kadar seng, magnesium, dan kalium menurun jika ibu menyusui berpuasa saat Ramadan. Meski begitu, hal ini sebenarnya tidak akan banyak memengaruhi bayi sehingga ibu masih bisa puasa saat masih menyusui. Bayi akan terus tumbuh dengan baik selama ibu membiarkannya menyusu kapanpun bayi mau. Saat berpuasa, tubuh akan mengambil lemak dari cadangan lemak ibu untuk membuat ASI. Biasanya hal ini terjadi saat tubuh tidak mendapatkannya dari makanan yang baru dimakan. Maka dari itu, sangat penting bagi ibu untuk mengetahui batasan diri. Jika muncul gejala atau gangguan selama menjalani puasa saat masih menyusui, sebaiknya jangan memaksakan diri dan segeralah berbuka puasa. Berikut beberapa panduan yang perlu dilakukan oleh ibu menyusui yang sedang menjalankan puasa: Apa yang ibu makan saat menyusui dapat memengaruhi tubuh dan bayi yang sedang tumbuh. Boleh saja jika ibu ingin ikut berpuasa, tapi pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka puasa sebagai “bekal” tubuh dalam memproduksi ASI. Ibu bisa mencoba mengonsumsi makanan seperti buah dan sayuran. Selain mengonsumsi makanan sehat, ibu juga disarankan untuk cukup beristirahat selama menjalani puasa saat masih menyusui. Upayakan untuk ibu menyusui mendapatkan tidur siang berkualitas 1 hingga 2 jam supaya ibu tetap mendapatkan kecukupan energi. Saat menjalani ibadah puasa, ibu menyusui harus mewaspadai dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh. Ada beberapa gejala dehidrasi yang harus diwaspadai, di ataranya merasa sangat haus, air kencing berbau menyengat, merasa pusing dan kelelahan. Jika muncul gejala-gejala tersebut, sebaiknya ibu jangan memaksakan diri untuk melanjutkan puasa karena dikhawatirkan bisa berdampak pada kondisi kesehatan.  

Baca Juga

Komentar