Kamis, 28 Maret 2024

Bus Pariwisata Dilarang Masuk Kota Yogyakarta, PHRI: Jangan Sampai Jadi Bumerang

Supriyadi
Sabtu, 18 Maret 2023 16:39:37
Para Pengusaha pelaku perjalanan pariwisata nampak melakukan aksi (MURIANEWS/Cholis Anwar)
Murianews, Yogyakarta – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta Pemkot Yogyakarta untuk lebih cermat dalam membuat kebijakan terkait wacana bus pariwisata yang dilarang masuk Kota Yogyakarta. Pasalnya, wacana tersebut dikhawatirkan pada sepinya kunjungan wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Padahal, pendapatan asli daerah (PAD) baik kota dan kabupaten di DIY paling besar berasal dari pariwisata selain pendidikan. ”Jangan sampai itu menjadi bumerang malah menjadi DIY itu tidak diminati lagi untuk dikunjungi. Karena kita itu pangsa pasarnya ya orang-orang nusantara yang pakai bus-bus itu,” kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana seperti dikutip Suara.com, Sabtu (18/3/2023). Baca: Pemkot Wacanakan Pelarangan Bus Pariwisata Masuk Kota Yogyakarta, Alasannya Macet Ia menjelaskan, hingga saat ini wacana tersebut sudah dikeluhkan banyak pihak. Bahkan, keluhan tersebut tak hanya berasal dari PHRI, melainkan para pengusaha pusat oleh-oleh yang tersebar di Kota Yogyakarta. ”Ini keluhannya bukan dari PHRI saja, teman-teman yang dari pusat oleh-oleh juga banyak yang mengeluh,” ungkapnya. Deddy menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum pernah diajak duduk bersama untuk berdiskusi dengan pemerintah daerah tentang wacana tersebut. Karena itu, pihaknya akan memberikan sejumlah masukan. ”Kalau wacana itu diterapkan kita hanya memberi masukan supaya infrastruktur sarana dan prasaran itu betul-betul siap,” ujarnya. Ia pun menyebut perlu dilakukan pemetaan lebih jauh tentang kepadatan lalu lintas di Kota Yogyakarta. Terlebih wacana itu bergulir sebagai respon untuk mengurangi kepadatan lalu lintas tersebut. Jika hal tersebut sudah dilakukan maka bisa dicarikan sebuah solusi alternatif guna mengurai kepadatan itu. Bukan lantas melakukan pelarangan secara menyeluruh untuk masuk ke kawasan Kota Yogyakarta. Baca: Soal Wacara Larangan Bus Pariwisata Masuk Yogyakarta, Ini Kata Organda DIY ”Itu kan juga mengurangi beban pemerintah untuk shuttle-nya. Tapi kalau di luar ring road, itu nanti juga beban pemerintah untuk menyediakan shuttle-nya akan lebih banyak. Ini harus dipikirkan betul bersama-sama,” terangnya. Di sisi lain, pihaknya juga tak ingin kemudian shuttle itu menjadi tambahan beban untuk hotel maupun restoran. Apalagi sampai mempersulit para tamu wisatawan yang datang. Jika tidak cermat dalam mengambil keputusan dalam merumuskan kebijakan ke depan. Deddy khawatir kesempatan itu bakal dimanfaatkan oleh daerah atau kota lain untuk merebut hati para wisatawan. Untuk diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mewacanakan pelarangan bus pariwisata untuk masuk ke dalam wilayah kota ketika musim liburan. Hal itu sebagai salah satu upaya untuk memecah kemacetan yang berlangsung. Sebagai gantinya, pemerintah menyiapkan lahan parkir di sekitar Terminal Giwangan. Nantinya lahan parkir itu yang bisa dimanfaatkan oleh bus-bus pariwisata untuk menurunkan penumpangnya. Nantinya para penumpang bus yang turun di sana akan diangkut lagi menggunakan shuttle untuk masuk ke wilayah Kota Jogja. Direncanakan kebijakan tersebut bakal diterapkan pada tahun 2023 ini.

Baca Juga

Komentar