Normalisasi Sungai Juwana Pati Dikebut Usai Banjir

Banjir di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, akibat pendangkalan Sungai Juwana. (Murianews/Umar Hanafi)
Murianews, Pati – Rencana normalisasi Sungai Juwana atau Sungai Silungonggo Kabupaten Pati bakal segera direalisasikan. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana bakal menormalisasi sungai itu usai banjir.
Pengawas proyek normalisasi Sungai Silugonggo dari PT Agung Pratama, Setiyono mengatakan sebenarnya pihaknya berencana melakukan normalisasi sungai itu mulai Oktober 2022 lalu. Namun lantaran adanya banjir, normalisasi itu diurungkan.
’’Normalisasi belum bisa dikerjakan karena faktor banjir. Mungkin minggu depan mulai mobilisasi alat. Kami sudah order, tinggal mendatangkan saja,’’ kata dia, Jumat 17/3/2023).
Pihaknya terus melakukan pemantauan kondisi banjir. Bila ketinggian air di bawah 100 cm, maka normalisasi sungai bisa dilakukan.
Baca: Warga Kasiyan Pati Menganggur Gegara Banjir Tak Kunjung Surut
Sedangkan, saat ini ketinggian air mencapai 1,8 meter. Ia pun yakin normalisasi sungai bisa dilakukan mulai pekan depan.
’’Banjir saat ini ketinggian sampai 1,8 meter. Setiap hari turun sekitar 10 cm. Normalisasi kemungkinan bisa dikerjakan dengan ketinggian di bawah 100 cm. Rancananya minggu depan mendatangkan alat,’’ jelas dia.
Normalisasi sungai bakal dikerjakan dengan tenggat waktu Maret 2024 atau 16 bulan dari Oktober 2022 lalu. Namun pihaknya bakal menggenjot pada akhir Maret 2023 hingga Oktober 2023. Pasalnya selain bulan-bulan itu, Sunggai Juwana rawan meluap dan banjir.
Pengerjaan proyek ini dilakukan dengan panjang 13 km. Mulai dari timur Jembatan Tanjang, Kecamatan Gabus hingga Bendungan Karet Sampang.
’’Rencana 13 km dari tanjang sampai bendung karet sampang. Nanti diberi tanggul dan kedalamnya ditambah, kurang lebih 3 meter. Lebar 40 meter. Kontrak 16 bulan Mulai Oktober 2022. Ini ngebut. Karena di daerah Pati kan bulan bagus antara Maret dan Oktober,’’ pungkas dia.
Dengan adanya normalisasi ini, diharapkan bisa mengantisipasi banjir yang sering menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Pati.
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.