Berburu Tanaman Hias di Dandangan Kudus, Harganya Ramah di Kantong

Lapak Aroid Kudus yang menjual berbagai tanaman hias di Dandangan Kudus. (Murianews/Yuda Auliya Rahman)
Murianews, Kudus – Lapak Dandangan Kudus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menawarkan berbagai macam produk. Mulai dari makanan, pakaian, aksesoris, mainan anak, hingga tanaman hias pun ada di tradisi yang digelar untuk menyambur Ramadan ini.
Salah satunya seperti tanaman hias yang dijual oleh Komunitas Aroid Kudus yang berada di lapak yang menghadap ke selatan sebelah timur Jembatan Kaligelis.
Ada berbagai jenis tanaman hias yang dijual di lapak tersebut. Seperti agloanema, bonsai, anturium, pillow, keladi, mawar, hingga Tanaman penghias meja.
Ketua Aroid Kudus Sigid mengatakan, berbagai jenis tanaman yang dijual merupakan tanaman yang dimiliki oleh anggota. Tahun ini, merupakan pertama kalinya Aroid Kudus mengikuti gelaran Dandangan Kudus.
Baca: Waspada! Copet Modus Sobek Tas Berkeliaran di Dandangan Kudus
Selain untuk memeriahkan Dandangan Kudus, Aroid Kudus ingin mengguyubkan pegiat berbagai tanaman dalam satu even.
”Selain menjual berbagai tanaman. Kami juga ingin memperkenalkan komunitas kami yang merangkul pegiat tanaman berbagai jenis,” katanya, Jumat (17/3/2023).
Di lapak Dandangan Adroid Kudus, sambung dia, menyediakan tanaman hias dengan harga yang ramah di kantong.
Seperti aglaonema sendiri ia memiliki berbagai jenis seperti suksom jaipong, super white, snow white, stardas, hingga siti nurbaya.
”Seperti aglaonema mulai Rp 20-Rp 400 ribu. Bonsai mulai Rp 60 ribu – Rp 2,5 juta. Anturium mulai Rp 60 ribu sampai Rp 800 ribuan. Untuk tanaman meja sukulen itu Rp 20 ribuan,” ungkapnya.
Baca: Melihat Lebih Dalam Sewa Lapak yang Dibayar Pedagang Dandangan Kudus
Ia menyebut, tidak ada tanaman jenis khusus yang menjadi primadona saat menggelar lapak di Dandangan Kudus. Hampir seluruh jenis tanaman sudah ada yang laku terjual.
”Hampir merata ya, tidak ada yang mencari tanaman khusus. Tapi kalau ibu-ibu yang beli kebanyakan belinya itu tanaman hias mawar,” jelasnya.
Editor: Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.