Tiga Bulan Banjir, Puluhan Warga Kasiyan Pati Bertahan di Pengungsian

Penampakan banjir di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo. (Murianews/Umar Hanafi)
Murianews, Pati – Banjir masih menggenangi Dukuh Penging Wangi, Desa Kasiyan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah sejak akhir Desember 2022 lalu. Puluhan warga masih bertahan di pengungsian.
Ketua RT 2 RW 3 Desa Kasiyan, Agus Sutrisno mengatakan, dari 70 rumah yang terdampak, sekitar 50 rumah terendam banjir dengan kedalaman mencapai satu meter.
Setidaknya 30 kepala keluarga atau sekitar 70 orang terpaksa mengungsi dan tidur di balai pengungsian setiap malam.
’’Banjir ini sudah 3 bulan. Masih ada yang mengungsi. Dari 70 rumah, yang terendam sekitar 50 rumah dengan ketinggian sampai satu meter. Pengungsi kira-kira 30 KK. Kalau malam tidur di balai pengungsi. Yang mengungsi sekitar 50 sampai 70 orang,’’ tutur dia, Jumat (17/3/2023).
Baca: Tiga Bulan Banjir, Jalan Alternatif Pati-Kudus Masih Lumpuh
Para warga ini pun masih membutuhkan bantuan. Pasalnya sebagian besar warga tidak bisa bekerja karena aktivitasnya terhambat banjir. Lahan pertanian mereka masih tergenang banjir dan akses jalan alternatif Pati-Kudus masih lumpuh.
Sebenarnya, kata dia, bantuan sudah ada yang diberikan, namun jumlahnya belum mamadai. Ia pun berharap ada uluran tangan dari pihak swasta atau pemerintah untuk meringankan beban para warganya ini.
Banjir di desanya terjadi sejak Desember 2022 lalu. Ketinggian air naik-turun dan sempat surut pada awal Februari 2023, meskipun belum surut total. Namun banjir kembali meninggi pada akhir Februari 2023.
’’Bantuan tidak sebesar pada Januari yang lalu. Banjir sempat surut pada awalnya, tetapi beberapa rumah masih tergenang dan akhirnya banjir naik lagi hingga saat ini,’’ kata dia.
Warga Kasiyan berharap pemerintah dan masyarakat dapat memberikan bantuan dan perhatian yang lebih besar untuk membantu mereka yang terdampak banjir.
’’Warga butuh bantuan. Karena tidak bisa bekerja. Aktivitas terhambat kena banjir,’’ pungkas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.