Franz Magnis Kritik Parpol Sibuk Urus Koalisi Ketimbang Adu Gagasan

Romo Magnis Suseso akan hadir sebagai saksi ahli persidangan pembunuhan Bharada E (Tempo.co)
Murianews, Jakarta – Guru Besar filsafat Sekolah Tinggi Driyarkara Franz Magnis Suseno mengkritik pola partai politik (Parpol) saat ini yang justru sibuk mengurus koalisi ketimbang adu gagasan. Banyak parpol yang justru mengesampingkan kebangsaan.
Padahal, menurut Magnis, pemilu 2024 tidak hanya sebatas memilih calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) atau pun memilih anggota legislatif. Tetapi pemilu seharusnya lebih sebagai upaya untuk menata Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
”Terus terang saja sampai sekarang yang kita lihat terutama dalam pembicaraan berbagai kombinasi capres dan cawapres, dapat membuat kita ragu-ragu,” kata Magnis pada Seminar Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI bertajuk Menyongsong Kontestasi Demokrasi, mengutip Detik.com, Jumat (17/3/2023).
Baca: Bupati Hartopo Isyaratkan Kembali ke PDIP di Pemilu 2024
Padahal, lanjutnya, esensi dalam kompetisi seperti pemilu adalah persaingan gagasan. Magnis mengkritik, partai politik sebagai peserta pemilu mestinya peka terhadap berbagai isu yang menjadi masalah kebangsaan.
Ia mengambil contoh, misalnya, angka kemiskinan di Indonesia masih jadi masalah yang hingga kini belum teratasi namun luput dalam diskursus partai politik jelang Pemilu 2024. Isu-isu lain, seperti kedaulatan pangan, pendidikan, hingga masalah korupsi yang tak kunjung beres seharusnya jadi fokus pembicaraan sebagai gagasan politik jelang kontestasi.
”Yang harus kita tanyakan, partai Anda menjanjikan apa kalau didukung dalam pemilihan yang akan datang? Kalau Anda dipilih menjadi presiden atau wakil presiden, begitu pula kalau Anda dipilih untuk mewakili kami, tindakan apa yang Anda akan ambil?” ungkap Magnis.
Baca: Jokowi Ajak Warga Pastikan Terdaftar Sebagai Pemilih dalam Pemilu 2024
Karena absennya gagasan dalam diskursus politik hari-hari belakangan, Magnis berharap agar pemilih betul-betul aktif mencari tahu rekam jejak tokoh-tokoh politik yang mencalonkan diri.
Ruangan komen telah ditutup.