Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Dua Orang Kesetrum di Pasar Kliwon Kudus, Satu Meninggal

kesetrum

Lokasi dua orang kesetrum di Pasar Kliwon Kudus. (Murianews/Istimewa)

Murianews, Kudua – Dua orang kesetrum listrik ketika memperbaiki mesin di salah satu tempat penggilingan daging di Pasar Kliwon, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Akibatnya, satu orang berinisial EP (49) warga Desa Nganguk, Kecamatan Kota, Kudus meninggal dunia.

Kapolsek Kota Iptu Subkhan membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya peristiwa tersengat listrik itu terjadi pada Jumat (17/3/2023) pagi.

”Kejadiaanya jam 07.30 WIB di tempat penggilingan daging di Pasar Kliwon,” katanya.

Ia menjelaskan, kejadian berawal saat korban dan temannya berinisial SP (51) melakukan perbaikan mesin penggilingan yang saat itu mengalami masalah.

Saat melakukan perbaikan, posisi meteran listri sudah dimatikan atau dalam keadaan off.

Setelah dilakukan perbaikan sepuluh menit berselang, korban menghidupkan kembali listrik. Nahas saat menghidupkan tiba-tiba korban kesetrum.

”Korban tiba-tiba tersengat listrik dan temanya (SP,red) yang berada di sekar korban berusaha menolong, tapi ikut kesetrum,” jelasnya.

Baca: Kesetrum saat Bersihkan Makam, Warga Nampu Grobogan Meninggal

Melihat hal tersebut, warga mencoba membantu dengan keluar mematikan meteran listrik dan MCB. Namun, saar dilihat keduanya telah terlihat tergeletak di lantai. Saat itu, EP dalam kondisi tak sadarkan diri, dan satu orang lagi dalam keadaan sadar.

”Saksi yang melihat hal itu mencoba memberi bantuan pernapasan kepada korban, dan segera membawanya ke Rumah Sakit Aisyiah Kudus,” ungkapnya.

Baca: Kesetrum Jebakan Tikus, Petani Grobogan Meninggal

Namun nyawa korban tak tertolong dan korban dinyatakan meninggal dunia. ”Pasien datang dalam keadaan tidak sadarkan diri,  hasil pemeriksaan dokter sudah tidak ada reflek napas, denyut nadi sudah tidak ada, dan sudah dinyatakan meninggal dunia,” jelasnya.

 

Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.