Jumat, 29 Maret 2024

Tradisi Sewu Sempol di Kudus, Warga Berbondong-bondong Bawa Ingkung Ayam

Yuda Auliya Rahman
Kamis, 16 Maret 2023 16:31:11
Warga beradai di kompleks Punden Kramat mengikuti tradisi sewu sempol. (Murianews/Istimewa)
Murianews, Kudus - Tradisi Sewu Sempol kembali digelar di Komplek makam Raden Ayu Dewi Nawangsih dan Raden Bagus Rinangku, di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (16/3/2023). Tradisi yang digelar di lokasi yang juga dikenal dengan sebutan punden Kramat Masin ini di hari Kamis terakhir di bulan Sya'ban atau sebelum Ramadan. Tradisi ini juga dikenal dengan tradisi sedekah sebelum bulan Ramadan. Masyarakat berbondong-bondong datang ke makam kramat tersebut dengan membawa berkatan yang berisi satu buah ingkung ayam utuh dan bunga tujuh rupa. ”Tradisi ini sudah berjalan turun temurun puluhan tahun silam sejak nenek moyang," kata Shofwan, Kepala Desa Kandangmas, saat ditemui di lokasi, Kamis (16/3/2023) siang. Baca: Tradisi Guyang Cekhatak dan Sewu Sempol di Kudus Diajukan jadi WBtb Ia melanjutkan, ingkung ayam utuh yang dibawa masyarakat akan diambil sempolnya. Kemudian dikumpulkan menjadi satu gunungan hingga akhirnya digelar doa bersama. ”Sempol yang sudah terkumpul didoakan dan disuguhkan kepada tamu-tamu. Dan sisanya untuk berkatan bagi para tamu-tamu yang ada," ujarnya. Tradisi sewu sempol ini, sambung dia, mengandung maksud untuk memberi sedekah dan mengirim doa kepada ahli kubur keluarga sebelum bulan Ramadan. Selain itu, ahli kubur leluhur dan cikal bakal desa setempat juga turut didoakan. Baca: Tradisi Sewu Sempol di Kudus Dulu Tak Digelar di Punden Kramat Awalnya, tradisi ini hanya berjalan dan diawali khusus bagi warga Dukuh Masin, Desa Kandangmas. ”Tapi setelah berkembang, bisa merambah ke warga dukuh lain yang juga ikut melestarikan tradisi. Bahkan warga Kandangmas yang srkarang domisili di luar daerah pun pasti hadir turut hormat di tradisi ini," ungkapnya. Sementara Camat Dawe Famny Dwi Arfana mengapresiasi tradisi dan kearifan lokal yang hingga kini masih bisa berjalan di Desa Kandangmas. Apalagi, seluruh elemen masyarakat sangat antusias dalam menggelar tradisi sewu sempol di punden kramat ini. ”Kami sangat bangga, masyarakat yang sudah menguri-nguri tradisi ini," ujarnya.   Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar