Wonogiri Alokasikan Rp 21,1 M untuk Beli 2.153 Alat Ukur Bayi

Ilustrasi stunting. (Istimewa)
Murianews, Wonogiri – Pemkab Wonogiri mengalokasikan Rp 21,1 miliar untuk pembelian 2.153 set alat ukur bayi atau antropometri. Sesuai rencana, ribuan set antropometri tersebut akan dibagikan ke setiap posyandu di Wonogiri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri Setyarini mengatakan, pengadaan antropometri ini dilakukan untuk menunjang program penurunan stunting di Wonogiri. Karena itu, objek vital di tingkat bawah harus dilengkapi alat supaya bisa melakukan deteksi dini jika ada potensi stunting.
”Di Wonogiri saat ini ada 2.153 posyandu. Setiap posyandu akan menerima satu set antropometri. Harga satu set antropometri hampir mencapai Rp 10 juta/set. Karena itu jumlah anggarannya mencapai Rp 21,1 miliar,” katanya seperti dikutip Solopos.com
Anggaran pengadaan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2023 dengan tema Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi, dan Intervensi Stunting.
Selama ini pengukuran tubuh bayi dan anak di posyandu Wonogiri belum menggunakan alat ukur atau antropometri yang sesuai standar. Bahkan belum ada satu pun posyandu yang memiliki antropometri lengkap.
”Banyak posyandu yang masih mengukur tinggi badan dan lingkar kepala bayi atau anak menggunakan medline atau meteran kain,” terangnya.
Menurut Rini, alat yang tidak sesuai standar itu berpotensi menghasilkan pengukuran yang keliru atau tidak tepat. Akibatnya, data kasus stunting pun bisa meleset tidak sesuai dengan semestinya.
Sementara jika menggunakan alat antropometri set, tingkat kekeliruan bisa diminimalkan karena alat tersebut sudah berstandar.
“Alat-alat pengukuran yang tidak berstandar, bisa menimbulkan kekeliruan. Artinya data stunting dari proses pengukuran itu pun bisa keliru,” terangnya
Rini menyebut di Wonogiri, alat ukur tubuh bayi atau antopometri set yang lengkap dan standar hanya ada di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas dengan jumlah hanya sekitar 50 set.
Antropometri lengkap di antaranya alat pengukur berat, panjang badan, lingkar lengan, kepala, dan badan bayi dan anak.
”Alat-alat pengukuran yang tidak berstandar, bisa menimbulkan kekeliruan. Artinya data stunting dari proses pengukuran itu pun bisa keliru,” tambahnya.
Ruangan komen telah ditutup.