Diprotes Warga, Pemdes Kedungsari Kudus Upayakan Tutup Kandang Ayam

Warga menunjukkan lalat yang menempel di kertas perangkap akibat adanya kandang ayam di Desa Kedungsari, Kudus. (Murianews/Anggara Jiwandhana)
Murianews, Kudus – Pemerintah Desa (Pemdes) Kedungsari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan mengupayakan menutup kandang ayam di RW 04 yang diprotes warga setempat. Penutupan kandang itu akan dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Hal tersebut dipastikan oleh Kepala Desa Kedungsari Sukoyo usai menemui warga yang berunjuk rasa menolak adanya kandang ayam di Balai Desa Kedungsari, Rabu (15/3/2023).
Sukoyo tidak memungkiri jika kandang ayam tersebut memang berada dekat dengan permukiman. Namun pihaknya kurang mengetahui perizinannya saat itu, karena dia baru menjabat tahun 2019. Sementara kandang ayam sudah berdiri jauh sebelum dia menjabat.
”Izinnya bagaimana tidak tahu, karena saya baru menjabat 2019 kemarin, tapi memang ini sangat meresahkan masyarakat dan kami kepala desa sepakat dengan warga,” katanya.
Baca: Warga Kedungsari Kudus Geruduk Balai Desa, Protes Kandang Ayam Pembawa Lalat
Sebagai langkah lanjutan, pihaknya akan beraudiensi dengan pihak-pihak terkait. Untuk kemudian bisa menyelesaikan permasalahan ini.
”Mudah-mudahan dapat terselesaikan dengan baik, masyarakat aman dan nyaman dalam berkehidupan di desa,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga RW 04 Desa Kedungsari, Kabupaten Kudus, memprostes adanya kandang ayam yang menyebabkan banyaknya lalat di wilayah tersebut. Mereka mengaku jika lalat-lalat tersebut selalu mengerumuni mereka saat makan hingga tidur di malam hari.
Baca: Warga Kedungsari Kudus Resah Bertahun-tahun Diganggu Lalat dari Kandang Ayam
Salah satu warga yang paling merasakan hal ini adalah Jamisriyanto. Rumahnya yang berada di RT 05 RW 04 ini hanya berjarak kurang lebih 50 meter dari kandang. Hampir setiap harinya, utamanya saat musim panen, rumahnya bak peternakan lalat.
Seluruh aktivitasnya di rumah hampir selalu dikerumuni oleh lalat. Mulai dari makan hingga tidur di malam hari. Belum lagi dengan bau yang tidak sedap dari kotoran ayam. Hal ini pun berlangsung selama bertahun-tahun.
”Bukan lagi masuk rumah, kita makan saja dikerumuni lalat, tidur dikerumuni lalat. Padahal kami ini manusia hidup, tapi selalu dikerumuni lalat,” katanya.
Editor: Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.