Dua Juta WNI Berobat ke Luar Negeri, Kenapa?

Ilustrasi seorang dokter (Freepik)
Murianews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jika hampir dua juta warga negara Indonesia (WNI) memilih berobat ke luar negeri. Sehingga potensi devisa sebesar Rp 165 triliun diperkirakan hilang.
Pernyataan Jokowi itu disampaikan pada saat mengunjungi rumah sakit Mayapada di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Jokowi juga merinci kurang lebih 1 juta WNI yang berobat ke Malaysia. Kemudian sekitar 750.000 WNI yang berobat ke Singapura. Dan sisanya ke Jepang, Amerika ke Jerman dan lain-lain.
Baca: Terduga Calo Bintara Polri di Jateng Jadi 7 Orang, Ada Dokter dan ASN
Menanggapi hal itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti menjelaskan, sebenarnya pelayanan dokter dan rumah sakit di Indonesia tidak kalah baik dibandingkan di negara lain. Namun memang, kekurangan pelayanan rumah sakit di Indonesia umumnya berkaitan dengan keramah tamahan.
”Kita secara struktur, suplainya, alatnya itu cukup menurut saya untuk berkompetisi. Satu saja yang kalah adalah keramahtamahan dan ketelitian. Itu saja. Tapi secara umum kita nggak kalah,” ungkapnya mengutip Detik.com, Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, terkait jenis penyakit yang membuat warga RI berobat ke negara lain, sebenarnya semua jenis penyakit sudah bisa ditangani di dalam negeri. Bahkan ada kasus, warga yang keluar negeri untuk berobat justru pulang lagi ke Indonesia karena tidak beroleh penanganan yang tepat di negara lain.
Baca: Pengacara Ngotot Bawa Lukas Berobat ke Singapura
”Umumnya kita semua sudah bisa. Indonesia hampir semua yang pergi ke luar negeri itu bisa kita tangani. Bahkan ada beberapa yang sudah ke Singapura, contohnya operasi hepar. Akhirnya kembali ke kita dan kita tangani bisa. Di sana nggak sembuh,” terangnya.
Ruangan komen telah ditutup.