Catat! Ini Lokasi Terbaik dan Cara yang Tepat Menyuntik Insulin

Foto: Ilustrasi suntik insulin (Peter Stanic dari Pixabay)
Murianews, Kudus – Minum obat merupakan salah satu rutinitas yang harus dilakukan penderita diabetes. Selain itu, sebagian penderita diabetes juga ada yang harus melakukan suntik insulin secara rutin.
Insulin sebenarnya adalah hormon yang mengatur kadar gula darah. Selain diproduksi secara alami oleh pankreas, insulin juga tersedia sebagai obat untuk penderita diabetes tipe 1 dan diabetes 2.
Obat diabetes ini bekerja dengan membantu memindahkan gula dari darah ke jaringan tubuh lain agar bisa diproses menjadi energi dan menghentikan hati memproduksi lebih banyak gula.
Baca juga: Ini Penyebab Diabetes pada Anak yang Penting Diketahui Orang Tua
Penyuntikan insulin bisa diberikan oleh tenaga medis dan bisa dilakukan secara mandiri. Namun, dalam menyuntik insulin sendiri ini jangan asal. Sejauh ini, masih banyak kesalahan yang dilakukan saat suntik insulin mandiri ini.
Hal ini penting diperhatikan. Sebab, jika salah cara menyuntiknya maka bisa berdampak pada kesehatan penderita diabetes.
Melansir dari laman Hellosehat, Selasa (14/3/2023), ada berbagai cara penggunaan insulin untuk pengobatan diabetes melitus, misalnya melalui jarum suntik, pena insulin, pompa insulin, dan injector jet.
Cara pemberian insulin dengan jarum suntik dan pena insulin merupakan yang paling umum dilakukan. Namun, penyuntikkan insulin tidak boleh sembarangan.
Pasalnya, insulin hanya bisa diserap maksimal bila Anda menyuntikkannya pada bagian-bagian tubuh tertentu. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan lokasi, cara, dan waktu penyuntikan insulin.
Lokasi yang tepat untuk penyuntikan insulin
Pemberian suntik insulin dalam pengobatan diabetes bertujuan untuk mengontrol gula darah. Insulin buatan yang Anda suntik ke dalam tubuh merupakan pengganti hormon insulin alami yang tidak bisa diproduksi ataupun bekerja secara optimal. Menyuntik insulin, baik lewat jarum suntik ataupun pena insulin bisa dilakukan secara mandiri di rumah.
Cara penggunaan insulin yang benar yaitu dengan menyuntikkannya ke dalam jaringan lemak di bawah kulit, atau subkutan. Terdapat beberapa area penyuntikan insulin pada tubuh Anda. Masing-masing lokasi penyuntikan insulin Anda memiliki pengaruh yang berbeda-beda.
1. Perut
Banyak yang memilih perut sebagai lokasi penyuntikan insulin karena bagian tubuh ini mudah Anda jangkau. Selain itu, penyuntikan pada daerah ini akan memudahkan proses penyerapan insulin ke dalam aliran darah.
Anda bisa menyuntikkan insulin pada hampir seluruh area perut. Ketika hendak menyuntik, cubitlah jaringan lemak antara pinggang dan tulang pinggul Anda.
Hindari menyuntik kurang dari 1 cm di sekitar pusar dan daerah perut bagian samping. Jangan pula menyuntik bagian perut yang memiliki bekas luka, tahi lalat, atau cacat kulit. Gangguan dalam struktur kulit bisa mengganggu penyerapan insulin.
2. Lengan bagian atas
Lengan bagian atas juga dapat menjadi lokasi penyuntikan insulin. Bila Anda memilih lokasi ini, carilah area berlemak pada bagian belakang lengan (daerah trisep), tepatnya antara bahu dan siku.
Sayangnya, penyuntikan insulin pada daerah lengan bagian atas cenderung lebih sulit. Anda mungkin membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukannya. Selain itu, kecepatan penyerapan insulin pada area ini juga lebih rendah.
3. Paha
Paha merupakan salah satu lokasi penyuntikan insulin yang mudah Anda jangkau. Akan tetapi, tingkat penyerapan insulin melalui paha merupakan yang paling lambat ketimbang lokasi lainnya.
Penggunaan insulin dengan cara ini juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman ketika Anda berlari atau berjalan. Maka dari itu, Anda mungkin perlu memberikan jeda antara waktu penggunaan insulin dan aktivitas selanjutnya.
Jika Anda ingin tetap menyuntik area paha, lokasi yang paling tepat yaitu bagian depan paha. Carilah titik tengah antara paha bagian atas dan lutut. Untuk menyuntikkannya, cubit atau ambil bagian depan paha Anda yang berlemak sekitar 2,5 – 5 cm.
4. Punggung bawah atau pinggul
Bagian punggung bawah atau pinggul juga sering menjadi alternatif lokasi penyuntikan insulin. Namun, tingkat penyerapan insulin pada area ini juga sangat lambat seperti halnya paha. Anda juga perlu bantuan orang lain untuk melakukannya.
Posisi jarum nantinya berada pada bagian atas bokong dekat pinggul. Suntikan pada bokong biasanya digunakan pada bayi dan anak-anak dengan diabetes, tetapi sebaiknya tidak digunakan secara rutin pada orang dewasa.
Jangan menyuntikkan insulin pada titik yang sama berulang kali
Sangatlah penting untuk mengganti titik injeksi ketika Anda memberikan insulin. Jangan menyuntikkan insulin pada titik yang sama berulang-ulang. Tidak menyuntik insulin di tempat yang sama terus-menerus menghindari risiko lipodistrofi.
Lipodistrofi adalah efek samping insulin yang terjadi ketika jaringan lemak mengalami kerusakan sehingga membentuk jaringan parut, berupa benjolan di bawah kulit.
Benjolan tersebut dapat mengganggu penyerapan insulin. Selain itu, penyutikan insulin di tempat yang sama dapat menimbulkan iritasi kulit.
Hindari juga penggunaan insulin dengan cara menyuntikkan ke otot. Insulin yang masuk ke dalam jaringan otot akan diserap lebih cepat ke dalam pembuluh darah.
Jika jumlah insulin yang diserap terlalu cepat dan banyak, kadar gula dalam darah (glukosa) dapat turun terlalu cepat, sehingga menyebabkan hipoglikemia.
Selain itu, jangan menyuntikkan insulin ke bagian tubuh yang akan Anda gunakan untuk beraktivitas. Jangan menyuntikkan insulin pada bagian paha bila Anda hendak bermain sepak bola.
Cara penggunaan insulin lewat jarum suntik
Anda harus memastikan bahwa insulin benar-benar masuk ke dalam jaringan lemak.
Tidak hanya itu, sudut penyuntikan pun sama pentingnya. Jarum pada suntikan atau insulin pen harus tegak lurus terhadap titik injeksi.
Untuk menghindari kekeliruan dalam menyuntikkan insulin, berikut langkah-langkah yang bisa Anda terapkan.
1. Sebelum menyentuh alat suntik, cuci tangan menggunakan sabun atau cairan pembersih beralkohol.
2. Pegang jarum suntik dengan tegak lurus (jarum di atas) dan tarik plunger (bagian ujung alat suntik) ke bawah sampai ujung plunger mencapai ukuran sesuai dosis yang diresepkan.
3. Lepaskan tutup dari botol insulin dan jarum. Jika Anda telah menggunakan botol ini sebelumnya, bersihkan sumbat pada bagian atas dengan kapas beralkohol.
4. Untuk mengambil insulin dari botol, masukan jarum ke dalam titik sumbat dan dorong plunger ke bawah.
5. Jaga jarum tetap dalam botol, lalu putar sampai terbalik. Tarik plunger ke bawah sampai ujung hitam plunger mencapai dosis yang tepat.
6. Jika ada gelembung pada alat suntik, tepuk dengan lembut hingga gelembung naik. Dorong jarum suntik untuk melepaskan gelembung kembali ke dalam botol. Tarik plunger turun lagi sampai Anda mencapai dosis yang benar.
7. Tempatkan botol insulin ke bawah dan lepaskan jarum suntik dari botol secara perlahan.
8. Tentukan titik pada bagian tubuh Anda yang menjadi lokasi penyuntikan insulin. Bersihkan dengan kapas beralkohol.
9. Untuk memulai penyuntikan, cubit lembut bagian kulit setebal 2,5 – 5 cm sebelum memasukkan jarum.
10. Suntikkan jarum ke titik yang ditentukan secara tegak lurus dengan menekan plunger secara perlahan. Tunggu selama 10 detik sebelum melepaskan jarum.
Cara penggunaan insulin kini menjadi lebih mudah sejak adanya obat insulin berbentuk pena, contohnya seperti produk insulin glargine. Dosisnya pun sesuai dengan kebutuhan sehingga Anda tidak lagi harus memindahkan insulin dari botol ke suntikan.
Untuk mengurangi nyeri, Anda dapat mengompres area sekitar titik injeksi dengan menggunakan es selama beberapa menit sebelum membersihkannya dengan alkohol. Dengan begitu, rasa tersengat saat jarum menembus kulit menjadi lebih samar.
Tips aman menggunakan insulin suntik
Sebelum mulai menerapkan cara penggunaan insulin, berikut hal-hal yang sebaiknya Anda pahami.
1. Jika Anda menyimpan insulin dalam kulkas, tunggulah sampai suhunya sama dengan suhu ruang sebelum Anda menggunakannya.
2. Selalu cek tanggal kedaluwarsa insulin. Jangan gunakan produk yang berubah warna atau mengandung partikel asing sekalipun belum kedaluwarsa.
3. Selalu gunakan insulin dengan tepat waktu. Pemakaian insulin yang melebihi jangka waktu berisiko menyebabkan gula darah tinggi (hiperglikemia).
4. Anda sebaiknya hanya menggunakan jarum suntik insulin sekali. Meski begitu, Anda tetap boleh memakainya sebanyak 2 – 3 kali asalkan kebersihan alat tetap terjaga.
Ruangan komen telah ditutup.