Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Swasta Bantu Pemkab Kudus soal Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Petugas tengah mengolah sampah di Kudus. (Murianews/BLDF)

Murianews, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengahm mendapat bantuan dari pihak swasta dalam hal ini Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) untuk merealisasikan pengelolaan sampah berkelanjutan.

Ini merupakan rencana jangka panjang menuju zero waste, zero emission (ZWZE) 2040 yang menjadi target Pemkab usai memperoleh penghargaan Adipura 2022 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lalu.

Program ini pun dinamai dengan Kudus ASIK. Di mana gerakan yang saat ini tengah berjalan adalah dengan mengumpulkan sampah organik yang berasal dari 278 mitra.

Mereka terdiri dari catering dan rumah makan, hotel, fasilitas kesehatan dan pendidikan, panti asuhan dan pondok pesantren.

Selanjutnya, sampah organik tersebut diolah di pusat pengomposan berkapasitas 50 ton di Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) BLDF di Kabupaten Kudus.

”Kolaborasi berbagai pemangku kepentingan tentunya diperlukan untuk merealisasikan ZWZE 2040. Maka dari itu, kami mengapresiasi upaya BLDF dalam program Kudus Asik ini,” kata Bupati Kudus HM Hartopo, Selasa (14/3/2023).

Baca: Dapat Adipura Kencana, Penanganan Sampah di Jepara Dinilai Masih Belum Optimal

Selain itu, Pemkab Kudus saat ini juga tengah memaksimalkan Pusat Daur Ulang (PDU) berkapasitas 10 ton. Serta mendorong program buang sampah dibayar dengan sampah (Busadipah).

”Kami juga mengoptimalkan kinerja bank sampah unit desa (BSU), dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengolah sampah organik menjadi kompos atau maggot,” pungkasnya.

Sementara Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji menuturkan, sejak 1979, BLDF telah merintis berbagai upaya menuju zero emission melalui pelestarian lingkungan dan penanaman pohon.

Di tahun ini BLDF melebarkan sayap dengan program tata kelola sampah melalui pengurangan jumlah sampah organik di daerah hulu.

”Kami percaya, inisiatif pengelolaan sampah organik ini, akan berdampak signifikan pada penurunan emisi karbon,” ungkapnya.

 

Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.