Dihantam Banjir, Produksi Padi di Pati Diprediksi Turun

Lahan padi di Desa Mintobasuki, Kecamatan Gabus, tergenang banjir. (Murianews/Umar Hanafi)
Murianews, Pati – Ribuan hektare sawah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dihantam banjir sejak akhir Desember 2023 lalu. Akibatnya, produksi padi diprediksi turun.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan awal tahun ini sekitar 7 ribu hektare lahan pertanian padi dipastikan gagal panen akibat banjir.
Ribuan hektare yang terkena dampak banjir tersebut berada puluhan desa di 10 Kecamatan. Yakni Kecamatan Margorejo, Pati, Gabus, Kayen, Sukolilo, Jakenan, Juwana, Dukuhseti, Tayu, dan Wedarijaksa.
’’Banjir pertama belum sempat surut, ini terkena lagi. Dari 7.242 hektare yang terkena banjir, 6.642 hektare dinyatakan puso. Yang jelas kita luas panennya pasti akan berkurang. Dari 7.242 yang terkena itu akan mengurangi produksi kita. Rata-rata setiap hektarnya 6 ton,’’ ujar Niken, Selasa (14/3/2023).
Baca: Perbaikan Jalan Pati-Gembong Dianggarkan Rp 900 Juta
Ribuan hektare lahan pertanian padi yang gagal penen ini membuat produksi padi di Pati menurun hingga 42 ribu ton pada tahun 2023 ini. Meski demikian, ia yakin produksi padi di Bumi Mina Tani masih surplus.
’’Produksi kita berkurang. Semisal 7 ribu hektare yang terkena, mungkin bisa sekitar 42 ribu ton lebih,’’ kata dia.
Saat ini Kabupaten Pati mempunyai luasan lahan padi hampir 110 ribu hektare. Dari jumlah lahan itu, Kabupaten Pati bisa memproduksi lebih dari 250 ribu ton per tahunnya.
Ia mengatakan jumlah ini jauh lebih banyak dari kebutuhan Kabupaten Pati. Namun Niken tidak menjelaskan berapa kebutuhan padi di Pati.
’’Secara keseluruhan luas tanam kita per tahunnya hampir 110 ribu hektare. Secara kebutuhan di sini kita masih surplus setiap tahunnya. Pada tahun 2022 produksi kita 250 ribu ton dari 105 ribu hektare,’’ jelas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.