Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Produsen Akui Masih Ada Penyelewengan Pupuk Bersubsidi Usai Keluar dari Kios

Produsen Akui Masih Ada Penyelewengan Pupuk Bersubsidi Usai Keluar dari Kios

Perwakilan PT Pupuk Indonesia (Persero) Wilayah Jateng dan DIY mengecek stok pupuk di Pati. (Murianews/Istimewa)

Murianews, Jakarta – PT Pupuk Indonesia (Persero) mengakui jika masih terjadi penyelewengan pupuk bersubsidi usai keluar dafi kios. Hal ini justru banyak dilakukan oleh masyarakat.

SVP Corporate Secretary PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana mengatakan, penyelewengan itu terjadi setelah pupuk keluar dari kios. Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa langsung menindak tegas. Hal ini lantaran apabila pupuk sudah keluar dri kios, maka pihaknya sudah tidak bisa mengontrol.

”Penyelewengan itu banyak terjadi setelah pupuk keluar dari kios. Artinya, kami gak bisa tahu pasti sebetulnya yang beli pupuk ini orang ini (oknum pelaku) atau tidak. Jadi kemudian oleh oknum itu apakah pupuk itu betul dia pakai (atau jual lagi),” katanya, mengutip CNNIndonesia.com, Selasa (14/3/2023).

Pihaknya pun mengaku secara langsung turut menyelidiki kasus di Ngawi, Jawa Timur. Di sana, Pupuk Indonesia menemukan penimbunan pupuk subsidi yang akan dijual lagi ke petani dengan harga yang lebih mahal.

BacaKetua Kelompok Tani di Grobogan Meninggal saat Bagikan Pupuk Subsidi

Menurut Wijaya, untuk meminimalisir hal serupa terulang kuncinya ada di pendataan. Dengan begitu, pihaknya bisa mengetahui siapa saja yang mengambil pupuk subsidi di kios lengkap dengan jumlahnya.

”Jadi kami buat sistem namanya Retail Management System, namanya Rekan, aplikasi yang dipasang di setiap distributor dan kios untuk memudahkan tracking barang keluar-masuk, kebutuhan daerah, dan petani yang ambil barang,” kata Wijaya

Pihaknya juga mengklaim, sistem ini sudah berjalan di Bali dan Aceh dan relatif tertib. Ia berharap kelak implementasi Rekan bisa dilakukan di semua daerah di daerah.

BacaDistribusi Pupuk Subsidi di Jepara Diminta Tepat Sasaran

Tak hanya itu, Wijaya juga mengatakan saat ini pihaknya berencana untuk memasang alat pelacak semacam chip yang bisa ditempel di karung. Dengan begitu, pihaknya bisa mengetahui ke mana pupuk yang sudah dibeli masyarakat dari kios.

”Kamu harapkan ini juga bisa segera diimplementasikan,” terangnya.

Ruangan komen telah ditutup.