Pemain sepak bola putri asal Bumi Mina Tani, Rizka Dwi Januar, berhasil menembus skuad Timnas U-20. (Murianews/Istimewa)
Murianews, Pati – Kabar gembira bagi sepak bola putri Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Salah satu pemain sepak bola putri asal Bumi Mina Tani, Rizka Dwi Januar, berhasil menembus skuad Timnas U-20.
Pekan lalu, ia berjuang di babak kualifikasi Piala Asia Wanita U-20 yang berlangsung di Vietnam. Namun, kiprahnya belum bisa membawa Indonesia merebut tiket Piala Asia U-20.
Rizka, yang berasal dari Desa Puluhan Tengah, Kecamatan Jakenan, masuk dalam skuad yang dibesut oleh pelatih Rudy Eka Priambada. Ini adalah kesempatan pertama bagi Rizka untuk membela timnas Garuda.
Sehari-hari, Rizka ditempa di SSB Singonarum, Desa Sidoarum Kecamatan Jakenan, sebuah sekolah sepak bola yang telah berdiri sejak tahun 2006. Bakat Rizka dimatangkan oleh tim Safin Pati Sports School (SPSS) sebelum dia dipanggil untuk memperkuat timnas.
Meskipun satu-satunya pesepakbola putri di SSB Singonarum, Rizka tidak terganggu dan mampu berlatih bersama pemain putra. Pelatih SSB Singonarum, Yulianto, menyatakan bahwa Rizka memiliki mental bermain yang sangat baik dan sering ikut dalam even-even yang diikuti oleh tim putra.
”Dia anak yang punya kemauan dan tekad yang kuat. Apalagi dengan dukungan orang tua menjadikan Rizka tambah semangat,” kata Yulianto.
BACA JUGA: Safin Pati Yakin Training Ground-nya Bisa Jadi Kiblat Pembinaan Sepak Bola Dunia
Rizka, yang berposisi sebagai sayap kanan, memiliki kekuatan utama dalam lari yang kencang dan daya tahan yang bagus. Pihak SSB Singonarum berharap Rizka dapat berkembang menjadi pemain yang lebih hebat dan menjadi tulang punggung timnas putri di masa depan.
”Dia pemain yang cepat. Tidak kalah dengan pemain putra. Saya sudah sering ajak dia di even-even di sekitar Jawa Tengah,” paparnya.
Keberhasilan Rizka masuk ke dalam skuad timnas diharapkan dapat menghidupkan semangat sepak bola putri di Kota Mina Tani dan mendorong munculnya bakat-bakat muda pesepak bola putri yang akan mewarnai sepak bola nasional.
Editor: Budi Santoso
Ruangan komen telah ditutup.