Petugas BPBD Klaten menyiapkan boks berisi masker yang akan dikirimkan ke Kecamatan Kemalang untuk antisipasi hujan abu akibat erupsi Merapi, Senin (13/3/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
Murianews, Klaten – Sebanyak 120 ribu masker kesehatan didroping atau dibagikan ke 13 desa di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Droping tersebut dilakukan sebagai antisipasi hujan abu akibat erupsi merapi.
Droping tersebut dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten. Saat ini masker tersebut telah dibagikan ke 13 desa yang dituju.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Rujedi Endro Suseno mengakui hingga kini tak ada dampak hujan abu akibat erupsi Merapi di wilayah Klaten. Hanya saja, kesiapsiagaan tetap dilakukan, salah satunya menyiapkan masker.
Baca: Rumah Produksi Kasur di Klaten Ludes Terbakar, Owner Rugi Rp 200 Juta
”Sejak Sabtu (11/3/2023), awan panas guguran terus meluncur dari puncak Gunung Merapi dengan arah luncuran ke sisi barat daya atau Magelang. Pembagian ini untuk antisipasi. Kalau terjadi sesuatu terutama hujan abu, sudah siap masker,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Senin (13/3/2023).
Soal potensi terjadi hujan abu dampak dari erupsi, Rujedi menjelaskan hal itu tergantung arah angin. Guna antisipasi hujan abu yang juga bisa terjadi di wilayah selain Kemalang, Rujedi menjelaskan BPBD masih memiliki stok masker.
Saat ini di gudang BPBD Klaten masih ada stok 1.000 boks berisi masker. Stok masker bakal bertambah dengan adanya kiriman masker dari BPBD Provinsi Jawa Tengah. BPBD Klaten rencananya mengambil masker serta logistik untuk ronda di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) wilayah Kemalang.
Baca: Terekam CCTV, Pembobol 2 Kotak Amal Masjid di Klaten Diburu Polisi
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan pengiriman bantuan masker itu untuk stok di Kemalang serta upaya antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hujan abu terutama di wilayah terdekat dengan Gunung Merapi yakni Kecamatan Kemalang.
”Setidaknya ada stok masker di Kecamatan Kemalang sehingga ketika sewaktu-waktu terjadi sesuatu bisa segera didistribusikan ke warga termasuk ke pengunjung tempat wisata,” jelas Nur.
Ruangan komen telah ditutup.