Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Diguyur Hujan Abu Erupsi Merapi, SD 2 Tlogolele Boyolali Tetap Masuk

Siswa SDN 2 Tlogolele, Selo, Boyolali, tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar meski sekolah mereka masih penuh abu sisa erupsi Merapi, Senin (13/3/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Murianews, Boyolali – Hujan abu vulkanik erupsi merapi yang melanda Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali Jawa Tengah (Jateng) tak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN 2 Tlogolele. Hari ini, Selasa (13/3/2023) KBM di SD 2 Tlogolele Boyolali tetap masuk.

Hanya saja, KBM di sekolah tersebut hanya digelar untuk kelas III, IV, dan V. Kemudian untuk siswa kelas VI melaksanakan try out ujian tingkat kabupaten di sekolah. Sementara kelas I dan II melaksanakan KBM di rumah.

Wali Kelas VI SDN 2 Tlogolele Rajiv Nasr Sidiq mengatakan, sebanyak 77 siswa masuk sekolah untuk KBM dan try out. Para siswa yang masuk juga diminta untuk mengenakan masker.

Baca: BPPTKG Sebut Ada Potensi Bahaya di Sisi Barat Laut Gunung Merapi

”Untuk kelas I memang kami persilakan belajar di rumah karena yang pertama ruangannya dipakai. Kedua, faktor keamanan, mereka masih sulit untuk dikasih tahu,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Senin (13/3/2023).

Rajiv mengungkapkan hujan abu vulkanik Merapi di Tlogolele, Selo, Boyolali, terakhir pada Minggu (12/3/2023). Pada Senin, abu vulkanik yang tersisa masih ada dengan ketebalan sekitar 0,5 sentimeter.

Walaupun aktivitas KBM normal, Rajiv mengungkapkan abu-abu vulkanik yang tersisa tetap mengganggu para siswa dan guru. Ssiswa diwajibkan memakai masker. Sekolah juga menyediakan masker bagi siswa yang tidak membawa dari rumah.

”Masker kami juga dapat dari pemerintah, jadi kami bagikan ke masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan siswa tidak diperkenankan bermain di luar kelas karena masih banyak abu di halaman sekolah. ”Rencananya juga misal biasanya pulang pukul 12.00 WIB siang, hari ini kemungkinan pulang lebih awal,” ujarnya.

Baca: Masih Siaga, Ganjar Ajak Tokoh Lintas Agama Doakan Erupsi Merapi Segera Berakhir

Sementara itu, salah satu siswa Kelas IV SDN 2 Tlogolele, Selo, Boyolali, Dimas Agung Nugroho, mengungkapkan saat tidak ada hujan abu Merapi, ia biasanya berangkat sendiri ke sekolah. Namun, pada hari pertama sekolah setelah hujan abu ia diantar dan jemput orang tuanya.

”Saya enggak takut sekolah, karena sudah pakai masker. Jadi sekolah seperti biasa, ini tidak mengganggu,” ujarnya.

Ia mengungkapkan ini adalah kali ketiga ia merasakan hujan abu namun kali ini abunya paling tebal. Walaupun begitu, orang tuanya tetap memberitahunya bahwa keadaan aman sehingga dia tidak takut.

”Di rumah juga pakai masker untuk keamanan,” kata dia.

Seperti diketahui, Merapi memuntahkan awan panas dan abu vulkanik sejak Sabtu (11/3/2023) yang mengakibatkan kawasan Tlogolele yang berada di lereng gunung itu terkena hujan abu.

Meski aktivitas Merapi berangsur menurun, sisa abu vulkanik masih tampak di halaman sekolah yang hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Ruangan komen telah ditutup.