Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Antisipasi Kebakaran, Kudus Dinilai Butuh Tampungan Air Tengah Kota

Sentra kuliner di Kerjasan Kudus terbakar beberapa waktu lalu. (Murianews/Anggara Jiwandhana)

Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dinilai sudah saatnya untuk memiliki tampungan air di tengah kota. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kebakaran di pusat kota.

Tampungan air tersebut dimaksudkan untuk menjadi pasokan air cadangan dan memudahkan pemadam kebakaran dalam mengambil air saat terjadi kebakaran di perkotaan.

Kepala Pemadam Kebakaran PT Djarum Kudus Hardi Cahyana mengungkapkan, lokasi tampungan yang paling cocok berada di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Di mana ada sebuah aliran sungai yang tidak akan kering.

”Itu di Kaliputu sebenarnya bisa dibuat tampungan air karena sungainya kan ada air terus itu, jadi sangat strategis,” katanya, Senin (13/3/2023).

Ia menilai, pemerintah bisa belajar dari dua tragedi kebakaran perkotaan yang cukup merepotkan pemadam. Yakni kebakaran Matahari Mal dan Pasar Kliwon.

Baca: Pertamina Bakal Berikan Ganti Rugi untuk Korban Kebakaran Depo Plumpang

Dalam pemadaman dua peristiwa itu, mobil damkar kesulitan mendapat suplai air dengan waktu yang cepat. Itu karena tidak adanya sumber air dekat di perkotaan.

Dengan adanya tampungan air tersebut, para damkar bisa memanfaatkan itu dan menyingkat waktu pengambilan air.

”Dulu bisa diingat bagaimana sesaknya Jembatan Ploso untuk pengambilan air yang cepat, tapi ya akan menyebabkan macet yang sangat parah, tampungan air bisa jadi salah satu solusi ini,” sambungnya.

Baca: Tikus Pernah Jadi Penyebab Kebakaran Pasar Kliwon Kudus

Selain bisa digunakan untuk cadangan air damkar, tampungan air tersebut juga bisa bermanfaat sebagai sarana rekreasi untuk masyarakat sekitar.

”Bisa dilihat contohnya di Semarang itu, dia juga bisa jadi tampungan air dan jadi sarana rekreasi,” ungkapnya.

 

Editor: Ali Muntoha

Ruangan komen telah ditutup.