Jumat, 29 Maret 2024

Ini Penyebab Rabun Dekat di Usia Muda yang Penting Diketahui

Murianews
Sabtu, 11 Maret 2023 14:27:47
Foto: Ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Murianews, Kudus – Ada beberapa macam gangguan kesehatan pada mata. Salah satunya adalah rabun dekat atau hipermetropi. Rabun dekat ditandai ketika orang tidak begitu jelas melihat obyek yang dekat dengannya. Sebaliknya, untuk obyek yang posisinya jauh malah bisa terlihat jelas. Gangguan rabun dekat biasanya dialami oleh orang yang sudah berusia tua. Namun, saat ini juga banyak anak muda yang mengalami rabun dekat. Baca juga: Mengenal Gerakan Olahraga untuk Menjaga Mata Tetap Sehat, Begini Caranya Lantas, apa penyebab anak muda bisa mengalami rabun dekat? Melansir dari Halodoc, Sabtu (11/3/2023), rabun dekat terjadi ketika bayangan suatu benda tidak jatuh tepat pada retina mata, tetapi jatuh di belakang retina mata. Inilah yang dapat menyebabkan seseorang alami rabun dekat. Ada berbagai pemicu yang dapat menyebabkan seseorang pada usia muda mengalami rabun dekat, seperti: 1. Adanya riwayat keluarga dekat dengan kondisi rabun dekat. 2. Memiliki riwayat penyakit diabetes, sindrom mata kecil, dan gangguan pembuluh darah pada retina. 3. Kurang mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan nutrisi dan gizi baik bagi mata. 4. Tidak menggunakan penerangan yang baik saat beraktivitas pada malam hari. 5. Memiliki kebiasaan merokok. 6. Sering alami paparan sinar matahari secara langsung pada mata. 7. Rabun dekat juga sangat umum terjadi pada bayi yang baru lahir. Namun, kondisi ini akan membaik seiring pertumbuhan bayi. Tidak hanya itu, rabun dekat juga sangat rentan dialami oleh siapa saja yang sudah memasuki usia lanjut. Rabun dekat yang terjadi pada lansia berisiko tingkatkan katarak, degenerasi makula, hingga glaukoma. Gejala Rabun Dekat Ada beberapa gejala yang mengindikasikan seseorang terkena rabun dekat, antara lain: 1. Objek yang terdekat mungkin tampak buram. 2. Kamu perlu menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas saat melihat benda yang dekat. 3. Kamu mengalami kelelahan mata, termasuk mata terbakar, dan nyeri di dalam atau di sekitar mata. Secara umum, pengidap rabun dekat biasanya akan mengalami ketidaknyamanan mata atau sakit kepala setelah melakukan berbagai aktivitas jarak dekat. Misalnya seperti membaca, menulis, bekerja dengan komputer atau menggambar, untuk sementara waktu. Pengobatan Hipermetropi Tujuan pengobatan rabun dekat adalah membantu memfokuskan cahaya pada retina melalui penggunaan lensa korektif atau operasi refraktif. Berikut adalah penjelasan mengenai lensa korektif dan operasi refraktif: 1. Lensa Korektif Mengenakan lensa korektif yang dokter resepkan dapat mengatasi rabun dekat . Sebab, lensa korektif untuk rabun dekat berfungsi untuk menangkal penurunan kelengkungan kornea atau ukuran (panjang) mata yang lebih kecil. Jenis lensa korektif resep dokter meliputi: . Kacamata. Ini adalah cara sederhana dan aman untuk mempertajam penglihatan akibat rabun dekat. . Lensa kontak. Lensa kontak dipergunakan langsung pada mata. Alat bantu penglihatan ini tersedia dalam berbagai bahan dan desain, termasuk lunak dan kaku. 2. Operasi Refraktif Sebagian besar prosedur bedah refraktif merupakan pilihan pengobatan rabun jauh. Namun, beberapa jenis operasi refraktif juga bermanfaat untuk untuk rabun dekat ringan hingga sedang. Tindakan bedah ini bertujuan untuk membentuk kembali kelengkungan kornea mata.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: halodoc.com

Baca Juga

Komentar