Sering Dianggap Sama, Ini Beda Kecanduan dan Ketergantungan Obat

Foto: Ilustrasi obat-obatan (Mizianitka dari Pixabay)
Murianews, Kudus – Istilah kecanduan dan ketergantungan obat sudah akrab didengar atau dibaca dari pemberitaan media. Biasanya, istilah ini sering muncul jika ada kasus atau kejadian yang terkait dengan pengguna narkoba.
Kedua istilah ini memang sering dianggap sama oleh kebanyakan orang. Padahal, di antara kedua istilah ini ada perbedaanya lho.
Lantas apa perbedaan kecanduan dan ketergantungan obat itu? Melansir dari Halodoc, Jumat (10/3/2023), perlu diketahui, orang yang mengalami ketergantungan obat belum tentu adalah seorang pecandu.
Baca juga: Obat Sesak Napas yang Umum Digunakan, Jangan Minum Sembarangan!
Namun, orang yang sudah kecanduan obat sebelumnya kemungkinan besar mengalami ketergantungan obat. Nah, biar lebih paham, berikut ulasan lebih jelasnya.
Apa Itu Ketergantungan Obat?
Dalam istilah medis, ketergantungan secara khusus mengacu pada kondisi fisik tubuh yang telah beradaptasi dengan kehadiran obat. Ketergantungan obat artinya proses konsumsi obat yang dilakukan secara berulang-ulang melebihi aturan pakai, atau tak sesuai dengan anjuran dokter.
Fungsi utama obat sebenarnya untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan dan mengobati penyakit. Namun, obat-obatan juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping yang berbahaya bila kamu konsumsi secara berlebihan. Tidak hanya itu, obat yang dikonsumsi terlalu lama dalam dosis yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko ketergantungan obat.
Jika seorang yang ketergantungan obat berhenti mengonsumsi suatu obat secara tiba-tiba, orang itu akan mengalami gejala yang dapat diprediksi dan terukur, yang dikenal sebagai sindrom penarikan.
Beberapa gejala yang bisa terjadi, antara lain:
1. Pingsan, atau hilang kesadaran.
2. Diare.
3. Pupil mata membesar.
4. Kejang-kejang.
5. Tiba-tiba kulit menjadi dingin dan berkeringat, atau panas dan kering.
6. Nyeri dada.
7. Tremor.
8. Halusinasi.
9. Sakit perut, mual, hingga muntah.
10. Timbulnya masalah pernapasan dan tekanan darah.
Meskipun ketergantungan sering merupakan bagian dari kecanduan, obat-obatan non-adiktif juga dapat menyebabkan kondisi tersebut pada seseorang. Jadi, bukan hanya obat-obatan terlarang (narkoba) saja yang bisa menyebabkan ketergantungan.
Pada dasarnya, setiap obat-obatan medis resmi yang digunakan secara berkelanjutan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan ketergantungan. Hal itu termasuk obat pereda nyeri yang biasa bisa kamu dapatkan di warung hingga obat steroid kuat, seperti morfin yang wajib menggunakan resep dokter.
Beda Kecanduan dan Ketergantungan Obat
Kecanduan dan ketergantungan obat-obatan adalah dua hal yang berbeda. Menurut National Institute on Drug Abuse (NIDA), kecanduan obat didefinisikan sebagai gangguan kronis yang kambuh, yang ditandai dengan pencarian dan penggunaan obat kompulsif meskipun ada konsekuensi yang merugikan.
Kecanduan obat tergolong sebagai gangguan otak, karena melibatkan perubahan fungsional pada sirkuit otak yang terlibat dalam penghargaan, stres, dan pengendalian diri. Perubahan tersebut dapat berlangsung lama setelah seseorang berhenti mengonsumsi narkoba atau obat-obatan lainnya.
Nah, perbedaan antara kecanduan dan ketergantungan adalah penyebab awalnya. Pada kasus ketergantungan, orang yang mengonsumsi obat pereda nyeri, misalnya, mungkin mendapati bahwa ia membutuhkan dosis yang meningkat agar obat tersebut bekerja. Hal itu seringkali menjadi penyebab awal ketergantungan.
Memperbanyak dosis obat atau mengonsumsinya lebih lama dari anjuran dokter juga bisa menyebabkan ketergantungan. Sedangkan kecanduan obat seringkali disebabkan oleh penyalahgunaan obat. Seperti menggunakan obat yang semestinya untuk tujuan medis tertentu, tapi seseorang gunakan secara sembarangan untuk kepuasan pribadi.
Itulah mengapa orang yang kecanduan seringkali tidak mampu untuk menghentikan apa yang mereka lakukan, gunakan, atau konsumsi. Bahkan ketika mereka tahu bahwa penggunaan tersebut merusak atau mengganggu pekerjaan, hubungannya dengan orang lain dan kesehatannya. Sedangkan orang yang ketergantungan bisa menghentikan kapan saja kebiasaan yang mereka lakukan tersebut.
Tidak hanya obat, kecanduan juga bisa ditujukan untuk perilaku adiktif yang kronis lainnya, seperti seks, judi, bahkan penggunaan internet tanpa henti.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com
Ruangan komen telah ditutup.