Jumat, 29 Maret 2024

Pemprov Catat Vaksinasi PMK di Jateng Capai 1,6 Juta Dosis

Murianews
Jumat, 10 Maret 2023 19:39:56
Petugas bersiap melakukan suntikan vaksin PMK dalam Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK 2023. (jatengprov.go.id)
Murianews, Semarang – Pemprov Jateng mencatat vaksinasi pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jateng sudah mencapai 1,6 juta dosisi. Dari total vaksinasi tersebut, saat ini pemprov masih memiliki 164 ribu dosis vaksin. Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng Sumarno mengatakan, jumlah tersebut merupakan jumlah keseluruhan hingga 9 Maret 2023. ”Saat ini vaksinasi terus dipercepat karena jika semakin cepat maka Jateng akan kembali mendapatkan droping vaksin dari pemerintah pusat,” katanya dalam siaran pernya di laman Humas Pemprov Jateng, Jumat (10/3/2023). Sekda menyampaikan, untuk mempercepat vaksinasi di Jateng, berbagai strategi dan upaya terus dilakukan Pemprov Jateng. Di antaranya kolaborasi atau kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan kota, serta menggandeng Polda dan Kodam melalui Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang tersebar di seluruh desa/kelurahan. ”Juga mengajak tokoh-tokoh masyarakat. Karena dalam pelaksanaan vaksinasi pada hewan ternak ini juga ada problem-problem menolak divaksin. Sehingga ini perlu dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat setempat,” jelasnya. Sekda berharap, kegiatan bimbingan teknis vaksinasi PMK tingkat Provinsi Jateng itu, menjadi momentum untuk mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi di tahun 2022. Termasuk mengidentifikasi berbagai hal yang menjadi kendala pelaksanaan percepatan vaksinasi di 35 kabupaten dan kota di Jateng. ”Kami tetap memohon semangat kepada semuanya. Ini bagian dari amanah yang harus kita lakukan untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran PMK,” pintanya. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto menyampaikan, daerah dengan hasil kinerja vaksinasi cukup tinggi adalah Kabupaten Grobogan. Terkait pengobatan ternak, Kabupaten Boyolali dinilai telah berhasil melaksanakan pengobatan dengan kecepatan tinggi.  Sedangkan untuk penanganan bantuan pelaksanan pemotongan atau bantuan penindakan atas ternak yang mati adalah Kabupaten Semarang. ”Dari pengalaman-pengalaman itu, bukan berarti yang lain tidak optimal, tetapi masing-masing kabupaten memang berbeda budaya kerja maupun tingkat kesulitan. Ini juga akan sangat mempengaruhi,” jelas Agus.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar