Tak Kunjung Surut, Korban Banjir Pati Terserang Berbagai Penyakit

Kondisi banjir di Desa Doropayung, Kecamatan Juwana. (Murianews/Umar Hanafi)
Murianews, Pati – Banjir sejumlah tempat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, belum kunjung surut hingga saat ini. Para korban mulai mengeluhkan terserang berbagai penyakit.
Salah satu dialami Sumini, korban banjir di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus. Ia merasakan gatal-gatal lantaran kakinya sering digunakan untuk menerjang banjir.
Rumahnya di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari tergenang banjir dengan ketinggian sekitar 50 cm. Ratusan rumah lainnya juga tergenang air dengan ketinggian bervariasi antara 10 cm hingga 100 cm.
Meski demikian, mereka tetap bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga harta benda. Beruntungnya, bantuan sudah mulai mengalir.
Baca: Aktivis Lingkungan di Pati Turun Tangan Perbaiki Tanggul Sungai Suwatu
Sebenarnya, ia mempunyai perahu untuk beraktivitas. Namun perahunya mengalami kerusakan sehingga ia terpaksa jalan kaki untuk menerjang banjir setinggi kurang lebih 1 meter.
’’Ini kaki saya gatal. Terkena jamur. Sebenarnya saya punya perahu tapi rusak. Jadinya ya berjalan melawati banjir. Saya beli salep Rp 5.000. Karena belum ada kiriman obat,’’ ujar Sumini saat ditemui di lokasi banjir, Jumat (10/3/2023).
Korban banjir lainnya, Tasmihan Ahmad Musofi, juga sudah merasakan berbagai penyakit. Warga Desa Doropayung, Kecamatan Juwana itu merasakan pilek, gatal-gatal hingga masuk angin.
’’Ini kaki saya gatal-gatal. Sering kena pilek juga. Karena dingin di sini,’’ ujar Tasmihan sambil menunjukkan kakinya.
Petugas kesehatan sendiri sudah standby di Balai Desa Doropayung untuk mengecek kesehatan warga. Namun, bantuan pangan di desa ini masih belum merata.
’’Kalau obat-obatan aman. Tercukupi. Tapi kalau untuk makanan masih kurang ini,’’ keluh perangkat Desa Doropayung, Saleh.
Hingga saat ini, lebih dari 40 desa di Kabupaten Pati masih tergenang banjir. Banjir di Kabupaten Pati mengalami pasang surut. Banjir terjadi sejak Desember 2023 lalu. Sempat surut pada akhir Januari namun banjir naik lagi pada akhir Februari.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.