Jadi Runner Up LSD di Jateng, Ini Kata Disnakkan Grobogan

Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto. (Murianews/Saiful Anwar)
Murianews, Grobogan – Kabupaten Grobogan menempati posisi kedua sebaran kasus virus Lumpy Skin Disease (LSD) se-Jawa Tengah. Posisinya teratas ditempati Kabupaten Semarang.
’’Nomor dua (terbanyak) setelah Kabupaten Semarang,’’ ujar Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan Riyanto, Kamis (9/3/2023).
Berdasarkan data Disnakkan Grobogan, pada petengahan Februari 2023, jumlah ternak terpapar LSD di Kabupaten Semarang sebanyak 1.738 kasus. Sementara, Grobogan sebanyak 1.704 kasus.
Terbanyak ketiga ditempati, Kabupaten Boyolali dengan 1.306 kasus. Adapun total kasus LSD di Jawa Tengah tercatat sebanyak 7.652 kasus.
Baca: Ratusan Motor Digiring ke Mapolres Grobogan, Ada Apa?
Meski Grobogan terbanyak kedua dilihat dari total kasus, namun persentase dari total populasi cukup rendah, yakni hanya 0,83 persen. Angka tersebut lebih kecil dibanding Kabupaten Semarang sebesar 2,24 persen.
Kabupaten Semarang memiliki total populasi sapi 74.835 ekor dan kerbau 2.646 ekor. Sedangkan, Grobogan memiliki total populasi lebih banyak, yakni 204.596 ekor sapi dan 1.816 kerbau.
Riyanto mengatakan, hingga kini kedatangan vaksin LSD tambahan belum jelas. Padahal, hanya vaksinasi lah yang efektif mencegah penularan LSD.
’’Penyakit virus, pencegahan efektif hanya melalui vaksinasi. Kalau sudah kena dan sembuh, jadi kebal LSD seumur hidup. Beda dengan PMK, kebal paling hanya enam bulan. Makanya, (PMK) perlu vaksinasi ulang,’’ paparnya.
Untuk diketahui, data per Rabu (8/3/2023), LSD di Grobogan sudah mencapai 1.735 kasus. Dari total tersebut, ada 1552 kasus aktif.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.