Ratusan suporter Patifosi Pati menggerudug kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Murianews/Umar Hanafi)
Murianews, Pati – Ratusan suporter Patifosi Pati menggerudug kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut perbaikan Stadion Joyokusumo Pati dilanjutkan.
Dalam aksinya, mereka mengenakan pakaian serba hitam dan membawa spanduk berisi tuntutan mereka. Para suporter memenuhi Jalan Dr Wahidin (depan DPRD). Mereka berjalan menuju kantor dewan setempat. Mereka juga menyayikan yel-yel yang berisikan aspirasi.
”Ra nduwe lampu, ra nduwe lampu, ra nduwe lampu. Ra nduwe tribun, ra nduwe tribun, ra nduwe tribun. (Tak punya lampu, tak punya lampu, tak punya lampu. Tak punya tribun, tak punya, tak punya tribun),” tutur mereka sampil nemabuh snare dan bass drum.
Patifosi meminta agar pemerintah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memperbaiki kondisi stadion yang sudah ada agar dapat digunakan dengan maksimal.
Usai memenuhi Jalan Wahidin, mereka diarahkan pihak kepolisian untuk masuk ke Gedung DPRD Kabupaten Pati. Perwakilan Patifosi dan Persipa Pati dipersilahkan memasuki ruang rapat untuk audiensi.
Sementara yang lainnya menunggu di halaman DPRD Kabupaten Pati. Mereka menunggu hasil audiensi.
Dalam audiensi, General Manager Persipa Pati Dian Dwi Budianto mengatakan, lampu maupun tribun sangat dibutuhkan Persipa Pati untuk menggelar pertandingan Liga 2 musim mendatang.
Saat ini, baru dua titik lampu yang terpasang dari seharusnya empat titik. Kondisi ini membuat Stadion Joyokusumo terancam tidak bisa menggelar Liga 2.
”Lampu sangat berpengaruh. Bulan puasa bisa saja pertandingan digelar pada malam hari. Kalau hanya dua, ndak mungkin lolos kualifikasi,” kata dia.
BACA JUGA: Penambahan Lampu Stadion Joyokusumo Pati Dijanjikan September
Sementara untuk tribun, lanjut dia, Stadion Joyokusumo belum bisa menampung semua suporter Persipa Pati. Saat ini, kapasitas stadion kebanggaan warga Kabupaten Pati ini baru bisa menampung 5.000 suporter.
”Nanti Liga 2 ada home dan away. Kalau stadion kita tidak lolos, kita menjadi tim musafir. Tim musafir ini terasa kita away terus,” pungkas dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Budi Santoso
Ruangan komen telah ditutup.