Jumat, 29 Maret 2024

12 Juta Pemudik Diprediksi Masuk di Jateng Tahun Ini, Ganjar: Daerah Siap-Siap

Supriyadi
Rabu, 8 Maret 2023 20:14:38
ilustrasi
Murianews, Semarang – Sebanyak 12 juta pemudik diprediksi akan masuk Jawa Tengah  (Jateng) tahun ini. Jumlah tersebut meningkat 13,38 persen dibandingkan tahun 2022 lalu yang berkisar di angka 10 juta. Pernyataan tersebut diungkapkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah di Hotel Gumaya, Semarang, Rabu (8/3/2023). ”Diperkirakan akan ada sampai 12 juta pemudik yang akan masuk ke Jawa Tengah. Jadi saya minta semua daerah lakukan persiapan. Jauh lebih dini akan lebih baik,” katanya. Baca: Jelang Ramadan, Inflasi Hingga Pemudik Jadi Perhatian Ganjar Ia menjelaskan, kenaikan tersebut tak lepas dari status PPKM yang sudah dicabut. Pencabutan status PPKM tersebut dipastikan akan memicu potendi pergerakan pemudik. Termasuk dengan cuti bersama lebaran. Karena itu, pihaknya meminta semua daerah khususnya yang menjadi daerah mobilitas pemudik untuk siaga sampai dengan lebaran. Termasuk membuat simulasi supaya bisa mengelola arus mudik yang diperkirakan mencapai 12 juta jiwa. ”Saya mintakan untuk semua siaga sampai dengan lebaran nanti membuat simulasi agar bisa mengelola arus mudik yang diperkirakan sampai 12 juta jiwa,” tandasnya. Sebelumnya, Ganjar juga menyoroti lima isu mulai dari inflasi hingga pergerakan pemudik dalam lebaran tahun ini. ”Lima isu tersebut saling berkaitan. Pertama tentang status PPKM yang sudah dicabut. Kedua potensi pergerakan pemudik. Ketiga berkaitan dengan cuti bersama,” katanya. Baca: Pedagang Lentog Kudus Kebanjiran Cuan dari Pemudik Tiga isu tersebut diakuinya saling berkesinambungan. Apalagi banyak warga Jateng yang akan memanfaatkan momen ini untuk mudik guna bertemu keluarga usai terhalang Covid-19 selama tiga tahun. ”Selain itu, info BMKG ini masih mewanti-wanti soal fenomena cuaca ekstrem yang masih akan terjadi sampai akhir Maret nanti. Isu ini perlu kita cermati untuk meningkatkan kewaspadaan,” ungkapnya. Isu ke lima, lanjut Ganjar, masih terkait dengan cuaca ekstrem. Yakni cuaca ekstrem yang akan mengganggu produktivitas pertanian tanaman pangan di Jawa Tengah. ”Ini momentum yang mesti kita perhatikan. Kaitannya dengan kebutuhan masyarakat sekaligus pengendalian inflasi,” tegasnya. Ganjar mengatakan, inflasi masih membayangi jelang Ramadan dan Idulfitri 1444 H. Terutama terkait harga beras di Jateng yang masih di angka Rp 11.270 per kilogramnya dari Harga Acuan Pembelian yang ditetapkan Bapanas yakni Rp 9.450. ”Beras kan panen raya udah berjalan dan harganya mulai turun, tapi jangan sampai petani rugi maka Bulog kami minta untuk stand-by,” tegasnya.   Reporter: Supriyadi Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar