Perjuangkan Nasib Penjaga Sekolah, K3SD Pati Wadul ke Pj Bupati

Rapat Koordinasi di Pendapa Kawula Alet, Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Rabu (8/3/2023). (Murianews/Umar Hanafi)
Murianews, Pati – Nasib penjaga sekolah turut diperjuangkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar (K3SD) se-Kabupaten Pati. Itu terungkap dalam Rapat Koordinasi di Pendapat Kawula Alet Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Rabu (8/3/2023).
Dihadapan Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, Ketua K3SD Pati, Suyuti mengatakan saat ini, di Kabupaten Pati ada 642 SDN yang tersebar di 406 desa/kelurahan.
Dari jumlah itu, hanya ada 31 penjaga SDN yang berstatus PNS. Sisanya, masih berstatus wiyata bakti alias honorer.
’’Penjaga SD di mana Kabupaten Pati memiliki 642 SD, sementara penjaga SD yang ASN itu tinggal 31. Yang lainnya itu wiyata bakti semua,’’ ujar dia.
Baca: Banjir, BPBD Pati Kekurangan Personel Dapur Umum di Pengungsian
Karena belum PNS, mereka pun mendapat gaji sesuai kemampuan sekolah. Angkanya sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu per bulannya.
Sebenarnya, lanjut Suyuti, ada bantuan hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati maupun bantuan dari Baznas Pati untuk penjaga SDN ini. Namun, nominalnya masih belum sesuai harapan.
’’Saat ini tergantung kemampuan SD, ada Rp 200 ribu, Rp 300 ribu, sementara bantuan dari pemerintah daerah, baik dari baznas dan hibah tapi besarannya nyuwun sewu, antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Itu kan masih jauh,’’ ungkap dia.
Suyuti berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk meningkatkan kesejahteraan penjaga SDN ini. Syukur-syukur mereka dimasukkan formasi PPPK.
’’Mengingat penjaga SD itu sangat vital dan dibutuhkan sekolah. Kami mengajukan kepada pak Pj Bupati agar mereka bisa mendapatkan pendapatan lebih. Harapannya syukur dimasukkan formasi PPPK. Kalau ini belum bisa, setidaknya mendapatkan uang kehormatan yang layak,’’ tandas dia.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menyebut, kondisi itu telah menjadi perhatiannya. Pihaknya akan melakukan berbagai langkah agar masalah itu bisa dipecahkan.
’’Mudah-mudahan bisa kami pecahkan pada tahun ke depan. Penjaga SD tinggal 31 ASN, ini perhatian kami semua. Kami coba (lihat aturan) seperti apa langkahnya yang perlu dibenahi,’’ ujar dia.
Reporter: Umar Hanafi
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.