Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Kemenkeu Blokir Anggaran Kementerian/Lembaga Hingga Rp 50,2 T

Kemenkeu Blokir Anggaran KementerianLembaga Hingga Rp 502 T

Ilustrasi petugas tengah menghitung uang.

Murianews, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memblokir anggaran dari kementerian/lembaga hingga Rp 50,2 triliun untuk tahun ini. Pemblokiran itu dilakukan untuk anggaran yang sifatnya tidak terduga.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan, kebijakan automatic adjustment untuk memastikan setiap K/L menggunakan anggaran hanya untuk belanja yang diperlukan.

”Kita tidak mengambil anggaran-anggaran itu dari K/L. Kita hanya minta mereka tahan diri dulu, jangan buru-buru belanja karena kita masih tetap harus antisipasi ketidakpastian yang terjadi. Setidak-tidaknya sampai semester I tahan diri dulu, kalian jangan bernafsu belanja,” kata Isa mengutip Detik.com, Rabu (8/3/2023).

Baca: Kemenkeu Sebut Rafael Alun Terbukti Lakukan Pelanggaran Berat

Menurut Isa, kebijakan automatic adjustment atau pemblokiran itu menjadi pembelajaran di mana Kementerian/lembaga bisa memilih mana belanja darurat yang perlu dilakukan sejak awal tahun dan mana yang bisa ditahan.

Contohnya Kementerian Pertanian, jadi bisa menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak berkat ada anggaran cadangan yang sebelumnya diblokir.

Baca: Kemenkeu Panggil 69 Pegawainya yang Mempunyai Harta Tak Wajar

”Kementerian Pertanian meminta izin anggaran itu dipakai untuk menangani penyakit PMK, maka kita izinkan mereka untuk melakukan perubahan yang tadinya untuk kegiatan apa jadi diganti untuk penanganan PMK, mereka beli vaksin, ada juga penggantian kepada peternak yang hewannya mati,” tuturnya.

Dia juga menekankan jika automatic adjustment ini bukan pemotongan anggaran, melainkan pemblokiran sementara sebagai simpanan guna mengantisipasi kondisi tidak terduga.

 

Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Detik.com

Ruangan komen telah ditutup.