Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Waspada, Ini Bahaya Flu Burung yang Penting Diketahui dan Cara Mengantisipasi

Waspada Ini Bahaya Flu Burung yang Penting Diketahui dan Cara Mengantisipasi

Ilustrasi vasin flu burung (Freepik)

Murianews, Kudus – Kasus flu burung kini mulai merebak lagi di beberapa negara termasuk Indonesia. Penyakit ini, disebabkan oleh virus avian influenza tipe A yang kemudian menyerang unggas.

Merebaknya flu burung ini hendaknya perlu diwaspadai. Pasalnya, virus yang awalnya hanya menyerang unggas namun bisa berpotenesi menular pada manusia.

Penularan terhadap manusia bisa terjadi jika sempat melakukan kontak langsung dengan kotoran unggas yang terkena flu burung atau menghirup udara yang tercemar virus. Wabah ini cukup berbahaya bagi kesehatan karena dapat menimbulkan sejumlah penyakit lainnya.

Baca juga: Ketahui, Ini Beragam Jenis Penyakit Kulit dan Cara Mengatasinya

Melansir dari Halodoc, Selasa (7/3/2023), tidak hanya menimbulkan kerugian pada peternak karena unggas yang terjangkit virus, flu burung juga dapat memberikan efek negatif pada manusia. Gejala virus ini bisa berupa gejala ringan. Gejala ringan yang mungkin pengidap alami seperti demam, sakit kepala, nyeri tubuh, dan sakit perut.

Selain gejala ringan, ada pula kemungkinan pengidap mengalami komplikasi kesehatan yang lebih berbahaya, seperti:

1. Pneumonia

Dalam kasus tertentu, pengidap mengeluhkan nyeri dada yang lambat laun terjadi bersamaan dengan sesak napas dan penurunan kadar oksigen dalam tubuh. Gejala-gejala ini merupakan tanda pneumonia.

Pneumonia atau paru-paru basah adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi karena virus yang masuk ke dalam tubuh. Jika hal ini terjadi, pengidap harus menggunakan alat bantu pernapasan untuk menambah oksigen.

2. Sepsis

Sepsis merupakan penyakit sekunder yang dapat terjadi setelah pengidap mengalami pneumonia. Penyakit ini adalah komplikasi yang terjadi ketika tubuh berusaha melawan infeksi.

Pertama, tubuh akan menghasilkan senyawa kimia sebagai respon terhadap bakteri. Kemudian, senyawa kimia akan menimbulkan perubahan cara kerja organ.

Jika terjadi komplikasi di tahap ini, organ bisa rusak seluruhnya. Dokter harus memberikan penanganan dokter sedini mungkin untuk menghindari kegagalan organ.

3. Sindrom gagal napas akut

Acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau sindrom gagal napas akut adalah penyakit yang menyerang paru-paru. Penyakit ini biasa terjadi karena pneumonia yang mendorong inflamasi paru-paru karena adanya infeksi atau luka.

Inflamasi ini akan menyebabkan cairan dalam pembuluh darah masuk ke kantung-kantung udara di dalam paru-paru.

4. Kegagalan organ

Apabila virus sudah menyebar ke berbagai bagian tubuh, dapat terjadi kegagalan organ secara sekaligus. Jenis-jenis yang sering terjadi antara lain disfungsi ginjal, gangguan paru-paru, gangguan jantung, dan pneumothorax. Hal ini bisa terjadi jika pengidap flu burung sudah ada di tahap akut.

5. Kematian

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Data menunjukkan bahwa sejak 2003-2023, terdapat 868 kasus di seluruh dunia, yang mana 457 kasusnya berakhir pada kematian.

Mengantisipasi Bahaya Flu Burung

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtipe flu burung yang terbaru, H5N8, menunjukkan penyebaran yang lebih cepat dan berisiko lebih besar untuk manusia. Untungnya, virus ini tidak dapat menular melalui kontak manusia dengan manusia lain. Jadi, hanya yang berkontak erat dengan unggas saja yang berisiko tertular.

Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk tetap waspada tentang bahaya wabah ini. Simak cara-cara mencegah dan menanganinya berikut ini:

1. Melakukan stamping out

Ketika kamu sudah mengetahui bahwa ada unggas yang terkena flu burung, segera lakukan desinfeksi kandang. Selain itu, stamping out perlu kamu lakukankepada seluruh unggas di kandang tersebut.

Langkah ini bernama stamping out, yakni saat unggas yang terinfeksi dan memiliki potensi untuk terinfeksi karena berada di lingkungan yang sama harus dibasmi. Ini perlu kamu lakukan untuk meminimalisir potensi virus menular kepada manusia.

2. Menjaga kebersihan tubuh

Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah hal yang paling utama setelah berinteraksi dengan unggas. Pastikan pula cara mencuci tangan sudah baik dan benar.

Kemudian, pola makan juga harus kamu jaga. Konsumsi makanan sesuai kebutuhan nutrisi. Terlebih dari itu, apabila kamu mengkonsumsi unggas seperti ayam atau bebek, pastikan bahwa unggas telah masak dan tidak mentah.

Dokter dapat membantu kamu jika kamu mengalami gejala flu burung. Dokter akan bertanya terkait riwayat perjalanan terkini serta riwayat kontak dengan unggas. Setelah itu, akan ada beberapa tes yang dapat dokter lakukan untuk memastikan penularan virus.

 

 

Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com

Ruangan komen telah ditutup.