Jalan Kudus-Purwodadi Banjir, DPRD Usul Bangun Jalur Alternatif

Warga melintas Jalan Kudus-Purwodadi Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. (Murianews/Vega Ma’arijil Ula)
Murianews, Kudus – Ketua DPRD Kudus, Jawa Tengah, Masan mengusulkan adanya pembangunan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan akibat banjir di Jalan Kudus-Purwodadi, Tanjungkarang, Jati, Kudus.
Ada dua lajur yang diusulkan untuk bisa dibangun tahun ini. Jalur yang pertama adalah jalur tembusan di belakang Kelenteng Tanjungkarang dan langsung menuju Jalan Lingkar arah Semarang.
Kemudian yang kedua, adalah jalur dari Jetiskapuan menuju Jalan Lingkar arah Pati.
DPRD pun siap menganggarkannya di Perubahan APBD Perubahan. Namun apabila mendesak dilakukan, maka bisa menggunakan anggaran perawatan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus.
”Itu saya kira bisa jadi solusi banjir yang selalu terjadi di Jalan Tanjungkarang. Jadi yang mau ke arah semarang bisa lewat belakang kelenteng itu, kemudian yang ke arah Pati lewatnya di belakang SD Jetis Kapuan,” ujar Masan, Selasa (7/3/2023).
Baca: Nekat Terobos Banjir di Jalan Kudus-Purwodadi, Puluhan Motor Mogok
Dia menambahkan, untuk saat ini, eksisting jalan di dua lokasi tersebut ada sekitar empat meter. Dia pun ingin dinas terkait memperlebar ruas jalan menjadi enam meter agar roda empat bisa melintas.
”Kalau misalnya tetap masih ada genangan kan setidaknya masih bisa mengurai, tidak menumpuk di Tanjungkarang itu,” sambung dia.
Untuk anggaran, Masan memprediksi pembuatan dua jalur alternatif tersebut memakan sekitar Rp 15 miliar. Dengan rincian Rp 5 miliar untuk jalur ke barat atau Semarang dan Rp 10 miliar untuk jalur ke timur arah Pati. ”Nanti bisa dianggarkan di APBD Perubahan,” pungkasya.
Baca: Banjir Kudus: Pompa Tanggulangin Diminta Beroperasi 24 Jam
Kepala Dinas PUPR Kudus Arif Budi Siswanto mengungkapkan pihaknya akan mengkaji usulan DPRD ini. Mengingat ada sejumlah lahan yang mungkin akan dilakukan pembebasan.
”Usulannya akan kami kaji terlebih dahulu karena ada sejumlah aspek yang perlu dipertimbangkan,” pungkasnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
Ruangan komen telah ditutup.