Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Metro Jateng

Terduga Calo Bintara Polri di Jateng Jadi 7 Orang, Ada Dokter dan ASN

Ilustrasi. (Polri.go.id)

Murianews, Semarang — Polda Jateng menunjukkan komitmennya untuk membongkar dugaan aksi calo dalam penerimaan Bintara Polri di Polda Jateng tahun 2022. Hal ini dibuktikan dengan bertambahnya terduga calo yang semula hanya lima orang menjadi tujuh orang.

Penambahan tersebut seiring dengan adanya dugaan keterlibatkan dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN). Kedua oknum tersebut terdiri dari seorang dokter dan satu ASN.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy membenarkan adanya dugaan keterlibatan unsur tersebut. Ia pun tak menampik keterlibatan dokter tersebut.

Baca: Diduga Jadi Calo Penerimaan Bintara, Lima Polisi di Jateng Segera Disidang Etik

”Betul. (Terduga oknum tersebut) satu dokter dan satu ASN,” kata Iqbal seperti dikutip Solopos.com.

Meski demikian, Iqbal tidak menjelaskan secara mendetail terkait peran kedua orang itu dalam proses penerimaan bintara Polri. Kendati demikian, kedua PNS itu akan menjalani sidang etik Polri atas dugaan pelanggaran tersebut.

Selain dua PNS, ada lima anggota polisi di Jateng yang diduga menjadi calo dalam penerimaan Bintara Polri. Kelima anggota polisi Jateng itu pun telah menjalani sidang etik.

”Hasilnya akan disampaikan setelah mendapat informasi dari Bidang Propam,” jelasnya.

Kelima anggota polisi Jateng yang terlibat dalam praktik percaloan penerimaan Bintara Polri pada seleksi tahun 2022 itu antara lain yakni Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z dan Brigadir EW.

Kelima anggota polisi Jateng itu tertangkap dalam praktik penerimaan Bintara Polri melalui operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Divisi Propam Mabes Polri. Kendati demikian, Iqbal tidak menjelaskan dari mana asal kesatuan para anggota Polri itu.

Baca: Lima Terduga Calo Penerimaan Bintara Polri di Jateng Ada Kompol dan AKP

Sementara itu, praktik percaloan atau jual beli dalam penerimaan bintara Polri di lingkungan Polda Jateng ini pun menyita perhatian sejumlah kalangan, salah satunya Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni.

Politikus Parta Nasional Demokrat (Nasdem) itu pun meminta kasus tersebut diusut secara mendalam dan tuntas.

”Saya rasa ada potensi [kasus] ini belum usai. Jadi, mohon ditelusuri lebih dalam terkait skema yang dimainkan para pelaku. Ada dugaan terjadi kecurangan secara sistematis di dalam karena ini sudah bukan aksi individual. Bagaimana pelaku bermain? Mengapa bisa para titipan sampai diloloskan? Mohon diusut tuntas,” kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya.

 

Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com

Ruangan komen telah ditutup.