Portal berita lokal yang menyajikan informasi dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan secara cepat, tepat, dan akurat.

Cerita Pengusaha Mebel Jepara Hadapi Hantaman Pandemi

Cerita Lenny Pengusaha Mebel Jepara Hadapi Hantaman Pandemi

Lenny Silas, pemilik galeri Els Artsindo yang juga peserta JIF-BW. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)

Murianews, Jepara – Sejumlah pengusaha mebel dan furnitur di Kabupaten Jepara mengalami ketidakpastian ekonomi global saat pandemi Covid-19. Namun, tidak bagi Lenny Silas.

Perempuan pemilik usaha mebel bernama Els Artsindo itu masih tegar saat badai Covid-19 menghantam. Bahkan usahanya tetap melejit saat Covid-19 merajalela.

Lenny Silas sendiri merupakan salah satu eksportir besar mebel dari Jepara. Ia sudah membuka usahanya itu sejak sekitar 1992 lalu. Produk-produk mebelnya sudah menyebar ke lima benua di dunia.

Di saat para pengusaha lain kelimpungan dengan sulitnya mengekspor mebel, terutama saat pandemi lalu, ekspor Lenny justru jalan terus. Bahkan, nilai ekspornya meningkat tajam.

Baca: Resmi Dibuka, Ini Target Pameran Mebel Jepara

’’Di saat kondisi Covid-19 saya tetap maju. Tidak sampai tutup atau PHK. Bahkan lebih ramai,’’ ungkap Lenny, Senin (6/3/2023).

Sejak pandemi sampai hari ini, ekspor mebel Lenny meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Setiap tahun, nilai ekspornya minimal Rp 50 miliar.

Lenny menyebutkan, para buyer (pembeli, red) yang paling banyak order sejak pandemi sampai sekarang berasal dari negara-negara Asia, seperti Malaysia, India, Thailand dan Jepang.

’’Yang terbanyak ada peningkatan di India sama Malaysia,’’ kata Lenny.

Lenny tidak asal-asalan dalam menjalankan usaha mebelnya. Yang dia utamakan bukanlah produk mebel semata. Melainkan lebih pada unsur seni pada produk tersebut.

’’Saya jual produk itu jual seni. Di mana ada sentuhan art-nya. Jadi bukan produk mesin atau yang dibuat massal,’’ ujar dia.

Seluruh produk Lenny dikerjakan menggunakan tangan manusia. Bukan dengan mesin pembuat produk secara massal.

Lebih dari itu, dia juga menggunakan jasa seniman ukir lokal Jepara yang memang sudah teruji kualitasnya dan keilmuannya.

’’Kayunya harus pilihan. Tenaga ukirnya saya ambil kategori paling tinggi (kualitasnya, red),’’ kata Lenny.

Lenny sendiri menjadi salah satu peserta Jepara International Furniture Buyer Weeks (JIF-BW). Meskipun ekspornya tetap jalan terus, Lenny tetap ingin andil dalam upaya menarik buyer datang ke Jepara untuk belanja mebel. Dia berharap, pameran itu bisa menjadi branding baru bagi Jepara di dunia mebel dan furniture internasional.

 

Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi

Ruangan komen telah ditutup.