Jumat, 29 Maret 2024

Apa Itu Teori Komunikasi Hati yang Digagas Profesor Puji Lestari? (2/5)

Ali Muntoha
Sabtu, 4 Maret 2023 07:41:29
Prof Puji Lestari memiliki kesibukan sebagai Asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. (Istimewa)
Murianews, Sleman – Prof Puji Lestari mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai dampak buruk dari digitalisasi yang membawa beragam informasi.

Prof Puji kemudian mencontohkan kasus cyberbullying beberapa waktu lalu yang menimbulkan korban jiwa seorang pria berinisial VM yang melakukan bunuh diri di rumahnya diduga karena merasa tertekan dengan pengakuannya di Twitter terkait tindakan tidak terpuji yang dilakukannya.

Ada pula contoh kasus konflik sosial yang terjadi saat bencana alam di Kabupaten Karo, Sumatera Utara antara oknum pejabat BPBD setempat dengan pengungsi yang sedang mengalami kebakaran.

Saat diberi laporan terjadi kebakaran di lingkungan pengungsi, oknum pejabat BPBD tersebut mengatakan hal yang tidak sepantasnya dikatakan oleh pejabat di pemerintahan.

’’Komunikasi ini tidak didasari oleh komunikasi hati yang menimbulkan bencana sosial dan mental di kalangan pengungsi. Hal tersebut sangat mengundang kekhawatiran dan keprihatinan kita bersama,’’ beber Prof Puji.

Berdasarkan berbagai fenomena itu, Prof Puji mencoba melakukan refleksi untuk mengurangi risiko bencana yang terjadi, khususnya terkait masalah bencana sosial dan mental.

Pengurangan risiko bencana pada dasarnya menjadi tindakan preventif yang dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kerugian dari suatu bencana yang muncul.

Pemahaman ini, lanjut Prof Puji, menunjukkan bahwa pengurangan risiko bencana menjadi tolok ukur peningkatan ketahanan manusia terkait risiko yang mengancam.

’’Tujuan dari pengurangan risiko sendiri pada dasarnya adalah untuk mencegah munculnya risiko baru dan mengurangi risiko yang ada,’’ tambahnya.

Pengurangan risiko dapat dirumuskan secara lebih tepat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat maupun stakeholder di lingkungan bencana. (Bersambung)

  Penulis: Ali Muntoha Editor: Deka Hendratmanto

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini