Kamis, 28 Maret 2024

Banjir Kudus Meluas ke 23 Desa, 17 Ribu Lebih Warga Terdampak

Anggara Jiwandhana
Jumat, 3 Maret 2023 07:45:32
Banjir di Desa Payaman Kecamatan Mejobo Kudus. (Murianews/Anggara Jiwandhana)
Murianews, Kudus – Banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin meluas seiring curah hujan yang masih tinggi. Hingga Jumat (3/3/2023) pagi, ada 23 desa di Kudus yang tergenang banjir, dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 17.302 jiwa. Dari 23 desa yang terdampak saat ini, delapan desa menjadi yang paling parah karena banjir ikut merendam permukiman warga. Sementara sisanya hanya menggenangi area persawahan. Adapun delapan desa tersebut yakni Desa Payaman dan Golantepus di Kecamatan Mejobo, Desa Jati Wetan, Tanjungkarang, dan Jetis Kapuan di Kecamatan Jati, kemudian Desa Ngemplak, Karangrowo, dan Undaan Lor di Kecamatan Undaan. Dari delapan desa tersebut, ada sebanyak 37 orang pengungsi yang tersebar di Desa Payaman sebanyak 14 orang, Jati Wetan 18 orang, dan Tanjung karang 5 orang. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mundir mengungkapkan, pemberian bantuan logistik ke tempat pengungsian mulai dilakukan. BPBD juga masih melakukan pendataan pada warga terdampak banjir di Kudus. Baca: Sejumlah Sekolah di Kudus Banjir, Siswa Naik Perahu ke Sekolah Sehingga dimungkinkan jumlah warga terdampak masih bisa berubah. Begitu pula dengan jumlah warga yang mengungsi. Mengingat cuaca di Kudus masih belum kondusif. ”Pendirian dapur umum mulai dilakukan, karena jumlah warga terdampak ada cukup banyak, saat ini ada lima titik. Dua di Mejobo dan Jati, sementara satu lagi di Undaan,” ucapnya Jumat pagi. BPBD juga akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulangi dan mencegah dampak banjir yang lebih luas lagi. ”Kami upayakan semaksimal mungkin dalam menanggulangi banjir ini,” pungkasnya. Baca: 70 Peserta Seleksi Perades di Kudus Gugat Panitia Desa hingga Bupati Bupati Kudus HM Hartopo mulai meminta semua pihak untuk meningkatkan kembali mitigasi bencana di masing-masing wilayahnya. Sehingga penanganan kebencanaan bisa segera dilaksanakan. Banjir yang terjadi di awal Maret ini merupakan banjir kedua setelah sebelumya banjir melanda di awal tahun 2023 lalu.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar