Info Kampus Rektor UPN Jogja Kukuhkan Guru Besar Pertama Ilmu Komunikasi FISIP

Prof Puji Lestari membacakan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat UPN ’’Veteran’’ Yogyakarta, Kamis (2/3/2023) pagi. (Istimewa)
Murianews, Sleman – Sivitas akademika Universitas Pembangunan Nasional ’’Veteran’’ Yogyakarta (UPN Jogja) layak berbangga menyusul pengukuhan Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP atas nama Prof Dr Puji Lestari MSi, Kamis (2/3/2023). Prof Puji pun menjadi guru besar pertama di fakultas tersebut.
Di hadapan peserta sidang terbuka senat yang digelar di Gedung Auditorium, Prof Puji membacakan orasi ilmiah berjudul ’’Komunikasi Hati sebagai Aspek Penting Pengurangan Risiko Bencana Sosial dan Mental’’.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof Puji memperkenalkan Teori Komunikasi Hati yang merupakan hasil observasi dan wawancara dirinya dengan penyintas, relawan, dan pemerintah saat menangani erupsi Gunung Sinabung selama satu dekade terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan adanya konflik di lokasi pengungsian serta adanya konflik akibat kematian salah satu pengungsi. Melalui komunikasi dari hati ke hati dalam bentuk Runggu (kearifan lokal Karo yang artinya rapat untuk menyelesaikan masalah, Red), akhirnya diperoleh penyelesaian jalan damai melalui Purpusage.
’’Penerapan komunikasi hati dapat mengurangi risiko konflik sosial dan mental yang biasanya dialami para korban bencana alam,’’ jelas Prof Puji.
Sementara Rektor UPN Jogja Prof Dr Mohamad Irhas Effendi MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa Prof Puji adalah guru besar ke-12 yang dimiliki kampus bela negara tersebut dan guru besar ketiga yang diproses kenaikan jabatannya dengan menggunakan syarat khusus.
’’Prof Puji merupakan guru besar pertama di FISIP. Tentunya ini merupakan pencapaian yang layak untuk kita apresiasi,’’ jelas Prof Irhas disambut tepuk tangan para hadirin.
Prof Irhas menambahkan, tercapainya jabatan guru besar menandakan telah paripurnanya perjalanan keilmuwan dan karir dalam sebuah program studi.
Prof Irhas pun berharap pencapaian itu bisa mendatangkan imbas positif bagi program studi dan menjadi pendorong bagi dosen dan mahasiswa pada program studi tersebut untuk terus berkarya dalam atmosfer akademik yang sehat.
Penulis: Ali Muntoha
Editor: Deka Hendratmanto
Ruangan komen telah ditutup.