Jumat, 29 Maret 2024

Obat Sesak Napas yang Umum Digunakan, Jangan Minum Sembarangan!

Murianews
Sabtu, 25 Februari 2023 14:47:35
Foto: Ilustrasi orang memakai inhaler (freepik.com)
Murianews, Kudus – Sesak napas adalah kondisi yang dialami banyak orang. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi sesak napas ini. Sesak napas bisa terjadi akibat berada di tempat yang minim udara. Misalnya, berada di dalam ruangan tertutup dalam waktu lama. Bisa juga orang mengalami sesak napas karena dicekam ketakutan yang berlebihan dan melakukan aktivitas terlampau berat. Selain itu, sesak napas bisa juga disebabkan adanya penyakit tertentu hingga gangguan pada jantung dan paru-paru. Baca juga: Ini Obat Alami Paru-Paru yang Bisa Membantu Melegakan Pernapasan Pertolongan pada orang yang sesak napas bisa dilakukan dengan memberikan bantuan oksigen. Namun, bisa juga dengan minum obat untuk kondisi sesak napas yang cukup berat. Namun, hendaknya jangan sembarangan dalam minum obat sesak napas. Melansir dari Halodos, Sabtu (25/5/2023), berikut ini beberapa obat sesak napas yang umum dokter resepkan: Bronkodilator Obat ini bekerja dengan membuka atau melebarkan saluran paru-paru, dan meredakan gejala, termasuk sesak napas. Biasanya dokter berikan melalui inhalasi (aerosol), tetapi juga tersedia dalam bentuk pil. Obat Kortikosteroid Obat ini bekerja dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan, yang mungkin ada pada gangguan paru-paru tertentu. Orang yang mengalami sesak napas bisa mendapat manfaat dari obat ini, baik dengan menghirupnya, dalam bentuk pil, atau di pembuluh darah (intravena). Obat Antihistamin Pilihan obat sesak napas lainnya adalah obat antihistamin. Ini adalah obat yang dokter resepkan jika sesak napas terjadi akibat reaksi alergi. Kamu bisa memperoleh obat ini secara bebas tanpa resep. Namun, pastikan untuk membaca aturan pakai obat dengan baik, ya. Obat Antikoagulan Obat ini mencegah pembekuan darah, atau mungkin dokter resepkan jika kamu mengalami pembekuan darah. Masing-masing bekerja dengan berbagai cara. Bergantung pada status kesehatan secara keseluruhan, jenis kemoterapi yang kamu terima, dan lokasi bekuan darah, dokter mungkin meresepkan warfarin atau enaxoparin. Obat Anti-Kecemasan Jika kamu mengalami sesak napas karena kecemasan, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-kecemasan, yang bernama ansiolitik. Obat-obatan ini akan membantu kamu untuk rileks. Contohnya adalah lorazepam atau alprazolam. Penting untuk meminum obat ini hanya ketika kamu merasa cemas. Jangan mengoperasikan mesin berat, atau mengendarai mobil saat menjalani pengobatan dengan obat ini. Jika mengalami sesak napas yang parah, sangat penting untuk menggunakan obat-obatan ini dengan hati-hati. Diskusikan risiko dan manfaat minum obat ini dengan dokter. Antibiotik Jika dokter mencurigai bahwa kamu mengalami infeksi paru-paru, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Baik dalam bentuk pil ataupun intravena, tergantung pada seberapa parah penyakit, dan status kesehatan secara keseluruhan. Antibiotik yang biasanya dokter resepkan untuk masalah bronkitis, pneumonia, dan pernapasan termasuk azitromisin dan levofloxacin. Jika kamu mendapat resep pil antibiotik, pastikan untuk minum hingga habis, bahkan setelah gejala sudah membaik. Obat Agen Antikolinergik Obat sesak napas ini biasanya dokter resepkan untuk orang dengan bronkitis kronis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik. Agen antikolinergik bekerja secara kompleks dengan mengendurkan otot paru-paru, yang akan membantu kamu bernapas lebih mudah. Contoh obatnya adalah ipatropium bromide. Obat Dekongestan Obat ini dapat membantu kamu menjadi lebih nyaman jika mengalami sesak napas karena batuk. Guaifenesin merupakan bahan aktif dalam banyak obat batuk. Obat ini dapat jadi pengobatan tunggal, tapi sering dokter berikan bersama dengan obat lain, seperti kodein, untuk membantu meredakan batuk. Obat ini juga dapat dokter berikan bersama dengan pseudoephedrine sebagai dekongestan, atau salah satu dari banyak obat, tergantung pada gejala. Contoh obat lainnya adalah hydrocodone Bitartrate-Homatropine Methylbromide. Ini adalah obat yang akan membantu meredakan batuk. Pertolongan Pertama yang Bisa Kamu Lakukan Selain dengan obat sesak napas, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa kamu lakukan. Termasuk untuk menolong orang di dekat kamu yang tiba-tiba mengalami sesak napas. Berikut ini beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa kamu coba: 1. Istirahat Saat mengalami sesak napas, penting untuk segera hentikan semua aktivitas dan beristirahat. Semakin banyak energi yang kamu keluarkan, semakin banyak oksigen yang kamu gunakan, dan semakin sesak napas yang kamu rasakan. Ibarat kamu terengah-engah hingga sulit bernapas saat di gym. Tentu yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah berhenti melakukan olahraga atau latihan terlebih dahulu. Jika kamu melanjutkannya, tentu napas jadi semakin sesak. 2. Cari Posisi yang Nyaman Jika ada orang di dekat kamu yang mengalami sesak napas, bantu ia untuk mencari posisi yang nyaman. Baik duduk, berdiri, atau berbaring, di tempat yang aman. Mungkin berguna untuk mengangkat tangan di atas kepala untuk memaksimalkan ekspansi dada. Pilihan lainnya adalah menggunakan posisi tripod, dengan duduk di tepi kursi atau tempat tidur dan mencondongkan tubuh ke depan, dan menopang tubuh dengan tangan atau siku di atas lutut. Namun, karena kondisi setiap orang berbeda, cobalah untuk mencair posisi yang nyaman jika kamu yang mengalami sesak napas. Kamu juga bisa membiarkan orang yang sedang sesak napas untuk memutuskan posisi yang paling nyaman untuknya. 3. Hubungi Bantuan Medis Jika beristirahat dalam posisi nyaman tidak berhasil setelah dua atau tiga menit, segera hubungi bantuan medis atau ambulans. Bila kamu sedang dalam posisi menolong orang yang sesak napas, amatilah kondisinya dengan baik dan putuskan kapan harus menghubungi bantuan medis. 4. Gunakan Oksigen Jika kamu atau orang yang sesak napas memiliki obat pribadi atau tabung oksigen, ini bisa membantu. Bila orang yang sesak napas memiliki masalah paru-paru kronis, mereka mungkin telah mendapat arahan dari dokter untuk selalu sedia oksigen sebagai pertolongan pertama. Pastikan untuk menggunakan tabung oksigen sesuai petunjuk dari dokter.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: halodoc.com

Baca Juga

Komentar