Kamis, 28 Maret 2024

Benarkah Sakit Gigi Bisa Sebabkan Penyakit Jantung? Ini Faktanya

Murianews
Sabtu, 18 Februari 2023 21:00:23
Foto: Ilustrasi gusi bengkak (pixabay.com)
Murianews, Kudus – Banyak orang pernah mengalami sakit gigi. Saat mengalami sakit gigi bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup menyiksa. Dampaknya, saat terkena sakit gigi ini bisa membikin aktivitas terganggu. Bahkan, tingkat emosional orang yang sedang sakit gigi juga bisa meningkat. Saat mengalami sakit gigi ini hendaknya jangan dianggap ringan. Pasalnya, ada yang beranggapan jika sakit gigi bisa mengakibatkan penyakit jantung. Benarkah? Baca juga: Cara Mengobati Sakit Gigi Berlubang yang Perlu Diketahui, Mulai Tambal hingga Dicabut Fakta Terkait Sakit Gigi Dapat Sebabkan Penyakit Jantung Melansir dari Halodoc, Sabtu (18/2/2023), kamu mungkin berpikir kalau mulut dan jantung tidak memiliki banyak kesamaan, sehingga risiko penyakit jantung dari sakit gigi sangatlah minim. Tetapi sampai saat ini, mitos dan fakta terkait fenomena ini semakin menunjukkan titik terang. Sebab, semakin banyak bukti ilmiah dan teori yang menunjukkan bahwa keduanya memiliki keterkaitan erat. Peneliti berkeyakinan kuat bahwa bakteri yang ada pada penyakit gusi dapat menyebar ke seluruh tubuh, memicu peradangan pada pembuluh jantung dan infeksi pada katup jantung. Berikut adalah penjabaran teori tersebut: 1. Bakteri penyebab gingivitis yang menginfeksi gusi dapat menyebar ke pembuluh darah. Kondisi ini dapat memicu gumpalan darah kecil. 2. Penumpukan gumpalan darah kecil tersebut dapat memicu serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lain seperti stroke. 3. Adanya faktor risiko seperti kebiasaan merokok juga sama-sama dapat meningkatkan risiko sakit gigi dan penyakit jantung. Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan pada 2018 menjadi salah satu bukti ilmiah terbesar untuk mendukung keterkaitan ini. Pada studi ini, peneliti menganalisis data dari hampir satu juta orang yang mengalami lebih dari 65.000 kejadian kardiovaskular (termasuk serangan jantung). Para peneliti kemudian menemukan korelasi sedang antara kehilangan gigi (ukuran kesehatan mulut yang buruk) dan penyakit jantung koroner. Setelah memperhitungkan usia sebagai aspek penilaian. Risiko juga Dapat Meningkat Akibat Kolesterol Penelitian lain menunjukkan adanya hubungan antara penyakit gusi dan peradangan yang dapat mendahului serangan jantung, stroke, dan kejadian vaskular mendadak. Bagi pengidap penyakit jantung, peradangan akibat penyakit gusi bisa menambah proses tersebut. Risikonya bahkan lebih besar bila kolesterol tinggi ditambahkan ke dalam aspek penilaian. Sebab, para peneliti telah menemukan bakteri mulut dalam timbunan lemak orang dengan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyakit yang terjadi ketika plak menumpuk di arteri tubuh. Jika tidak diobati, endapan tersebut dapat mempersempit arteri atau pecah dan menyumbatnya. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan serangan jantung atau stroke. Hal Penting yang Perlu Dilakukan Mengingat risiko penyakit jantung dapat meningkat akibat gigi yang kurang terawat, penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihannya dengan baik. Ada beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, yaitu: 1. Sikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah mengonsumsi makan dan sebelum tidur. 2. Gunakan obat kumur agar dapat membasmi bakteri yang terdapat dalam mulut dan gigi secara lebih optimal. 3. Bersihkan lidah secara rutin karena lidah dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak. 4. Mengonsumsi makanan yang sehat buah dan sayuran tertentu. Contohnya seperti apel dan wortel diklaim dapat membantu kamu mencegah plak pada gigi. 5. Rutin lakukan pemeriksaan gigi dalam jangka waktu enam bulan sekali. Itulah fakta mengenai sakit gigi yang dapat menyebabkan sakit jantung. Karena itu, penting untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut. Namun, hal yang tak kalah penting dilakukan lainnya adalah memenuhi asupan nutrisi secara optimal. Hal ini dapat dilakukan melalui konsumsi makanan sehat atau suplemen kesehatan.     Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: halodoc.com

Baca Juga

Komentar