Pemkab Grobogan Minta Buruh Jaga Iklim Investasi

Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjo Kusumo. (MURIANEWS/Saiful Anwar).
Murianews, Grobogan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) meminta para buruh turut menjaga iklim investasi.
Lantaran, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Grobogan masih cukup tinggi. Di mana, hingga kini, tingkat pengangguran di Grobogan masih di angka 4,4 persen.
’’Yang pasti, kami berharap kepada mereka (buruh, red) menjaga iklim, kesejukan, berkaitan dengan investor. Tingkat pengangguran terbuka sudah 4,4 persen. Kami berharap setiap tahun ada penurunan satu digit,’’ ujar Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjokusumo, Selasa (7/2/2023).
Baca: Soal Pekerja vs Apparel Grobogan, Disnaker Jateng: Perusahaan Lakukan Pelanggaran
Ia berharap dengan hadirnya investor dapat mengurangi angka pengangguran di Grobogan. Dengan begitu, kedua pihak sama-sama diuntungkan, baik pekerja maupun investor.
Sebelumnya, Teguh mengatakan, terkait apa yang terjadi di PT Sai Apparel Industries Grobogan, pihak perusahaan menyatakan menyanggupi pembayaran upah lembur.
Apabila dalam 5-6 hari sejak Jumat (3/2/2023) belum juga dibayar, pihaknya akan menanyakan kepada manajemen Apparel.
’’Dari kesepakatan yang dibangun, kelebihan jam akan diberikan oleh manajemen. Kita sudah cek ke Pak Chanchal (General Manajer PT Sai Apparel Grobogan), beliau menyanggupi. Setelah 5-6 hari perusahaan tidak memenuhi, kita bersama Satuan Pengawas dari Disnaker Provisi akan menanyakan ke perusahaan,’’ paparnya.
Sebagaimana diberitakan, curhat pekerja pabrik PT Sai Apparel Industries di Desa Harjowinangun, Godong, Grobogan viral di media sosial. Pekerja perempuan bernama Erma Oktavia itu mengungkapkan pekerja lembur tanpa diupah.
Buntut dari viralnya video itu, serikat pekerja pun dimediasi dengan perusahaan pada Jumat (3/7/2023) lalu. Kemudian, pada Senin (6/2/2023) kemarin, puluhan buruh demonstrasi di depan kantor Disnaker Grobogan dan dilanjutkan ke kantor Gubernur Jateng di Semarang.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Zulkifli Fahmi
Ruangan komen telah ditutup.